| Halo Streight Face, You sing you lose. Hehe, ketahuan deh saya angkatan berapa. Saya auto nyanyi gini karena mendengar kabar bos Amazon yang mengundurkan diri dari jabatan CEO nih. Mungkin kamu udah dengar juga. Tapi, kabar selengkapnya bisa kamu baca di bawah. Selain kabar tersebut, ada juga video baru dari Tech in Asia Conference 2020 kemarin. Di rekaman ini kami ngobrol soal apa saja karakteristik yang dimiliki oleh para founder top dunia. — Ekky, Tech in Asia | | Jeff Bezos mundur dari jabatan CEO Amazon Lewat suratnya untuk karyawan Amazon, Bezos menyampaikan maksud ini. Tapi, ia menegaskan kalau ia bukan pensiun dari Amazon. Ia akan tetap terlibat dalam inisiatif penting perusahaan, seperti pengembangan produk dan inovasi. Andy Jassy yang saat ini menjabat sebagai CEO Amazon Web Service bakal menggantikan posisi Bezos. Jassy merupakan karyawan veteran yang memang sudah bekerja di Amazon sejak tahun 1997. Baca selengkapnya mengenai berita pengunduran diri Jeff Bezos. | | Founder biasa dan founder hebat, bedanya apa? Semua orang bisa jadi founder, tapi sedikit yang bisa jadi founder hebat. Begitulah yang inti dari perbincangan Hsu Ken Ooi selaku Managing Partner dari Iterative dari Michael Seibel selaku Partner dan CEO Y Combinator di Tech in Asia Conference 2020. Ada tiga karakterisitik utama yang biasanya dimiliki oleh para founder juara: - Kemampuan mengeksekusi. Founder hebat tidak hanya menentukan target saja, namun juga secara konsisten mengeksekusi rencana yang sudah dibuat.
- Kemampuan untuk menginspirasi. Bukan cuma lewat kata-kata saja, namun atas konsistensi kinerja dan hasil yang ia berikan.
- Kemampuan komunikasi. Founder hebat tahu bagaimana cara memaparkan bisnis ke investor, mendelegasikan tugas ke tim, atau menjual produk ke konsumen.
Kabar baiknya, sebagai pelanggan Tech in Asia ID+, kamu bisa tonton video rekaman obrolan ini, dan video-video eksklusif kami lainnya.
Belum langganan? Pakai kode diskon IDPLUS25 buat dapet diskon 25 persen untuk langganan 1 tahun. Pakai sekarang. | | | Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya. | | | Mau galang dana buat startup di tengah pandemi? Sesuaikan ekspektasi Pahami proses penggalangan dana dari sudut pandang investor di tengah pandemi, supaya kamu siap dengan segala konsekuensi dan upaya yang perlu dilakukan. Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar). | | Google Cloud merugi hingga Rp78 triliun selama 2020 - Menurut laporan fiskal tahun 2020, Alphabet (induk perusahaan Google) sukses meraup laba kotor sebesar US$41,2 miliar (Rp577 triliun) selama 2020, naik sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya.
- Layanan komputasi awan Google Cloud dilaporkan merugi US$5,6 miliar (Rp78 triliun), lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang merugi US$4,6 miliar (Rp64 triliun).
- Kerugian ini disebabkan oleh investasi besar-besaran Alphabet dalam membangun infrastruktur layanan komputasi awan di berbagai wilayah.
TikTok rumahkan karyawan di India - Langkah efisiensi ini terpaksa dilakukan setelah operasional TikTok di India diblokir permanen oleh pemerintah setempat per Januari 2021.
- Menurut laporan Business Insider, TikTok India sebelumnya memiliki lebih dari 2.000 karyawan sejak kantor perwakilannya dibuka 2018 silam.
Alibaba dikabarkan bakal terbitkan obligasi Rp70 triliun minggu ini - Keputusan ini diambil setelah Alibaba mencatatkan pendapatan sebesar US$33,8 miliar (sekitar Rp473 triliun) pada kuartal yang berakhir pada 31 Desember 2020, naik 37 persen year-on-year.
- Seorang analis kredit yang dihubungi Reuters mengatakan obligasi dapat diterima dengan baik oleh investor jika Alibaba mampu memberikan kepercayaan.
| | - [Berbayar] PDC'21 Virtual
Pelajari cara mengembangkan produk yang berorientasi pada hasil dari kalangan profesional. Dapatkan tiket early-bird dengan diskon 70% di sini. - [Berbayar] ID+ LIVE Volume 1: Marketing
Kini kamu dapat mengakses berbagai jenis video dalam rangkaian seri setiap bulannya untuk melengkapi pengalaman belajar kamu. Di edisi ini kamu bisa menambah berbagai insights seputar marketing. Beli paket konten sekarang. - [Gratis] Growth with TikTok
Cari tahu bagaimana bisnismu bisa memanfaatkan pertumbuhan dan tren TikTok untuk meraih audiens lebih luas lagi. Daftar sekarang. | | Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini. Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox. Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!) | | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar