Laman

Selasa, 23 Februari 2021

Berapa banyak layanan streaming video yang kamu punya?


Startup dan Teknologi Hari Ini


Selasa, 23 Februari 2021

Halo Streight Face,

Saya ingin jujur-jujuran nih. Sekarang ini, saya dan istri punya 4 langganan streaming video: Netflix, Viu, Disney+, dan Apple TV+. Oke, yang terakhir dapat gratis sih karena kebetulan kami beli perangkat Apple beberapa waktu lalu. Tapi tetap saja, saya mulai ngerasa kalau langganan saya terlalu banyak—apa lagi untuk saya dan istri yang sibuk kerja sekarang ini.

Melihat gempuran layanan streaming video asing yang jor-joran masuk Indonesia, saya jadi kepikiran: gimana nasib pemain lokal seperti Vidio dan GoPlay ya? Tentu saja mereka tidak diam saja. Ada beberapa strategi yang mereka siapkan untuk menghadapi kompetitor di pasar yang ketat ini. Simak selengkapnya di bawah ya.

— Ekky, Tech in Asia

HIGHLIGHT

Ada yang sedang siap-siap masuk pasar e-commerce Indonesia


Siapa nih? Mungkin jawabannya tidak kamu duga-duga: TikTok.

Kabarnya, produk dari perusahaan ByteDance ini tengah menggarap fitur belanja online di Indonesia. Langkah ini dimulai dengan peluncuran situs web TikTok Shop: Seller University.
  • Pedoman berjualan: website ini sebenarnya baru berisi tata cara pengguna untuk mendaftar di program seller dan tata-cara beriklan dan berjualan produk di platform TikTok.
  • Lebih dulu di Cina: Douyin, platfrom TikTok khusus Cina sudah lebih dulu masuk ke sektor e-commerce ini. 
  • Belum ada respons lebih lanjut: Pihak Tech in Asia Indonesia sudah menghubungi TIkTok terkait program tersebut, namun belum ada respons.
Baca selengkapnya mengenai kabar tersebut di artikel kami.

Strategi Vidio dan GoPlay di tengah gempuran layanan streaming video asing


Sejak pandemi 2020 lalu, demand akan layanan video on demand melonjak drastis di seluruh dunia, dan tentu saja di Indonesia.

Pasar yang besar membuat penyedia layanan berlomba-lomba masuk ke pasar Indonesia. Disney+, Amazon Prime, HBO Go, Netflix, semua berlomba-lomba mencaplok pasar Indonesia dan Asia Tenggara, yang masyarakatnya notabene hobi nonton. Lantas, gimana nasib pemain lokal kita?
  • Masih berkembang di 2020: Baik Vidio maupun GoPlay sama-sama mengklaim bisnis mereka  tumbuh sepanjang tahun 2020 kemarin. Vidio bahkan mengklaim pelanggan aktif bulanannya meningkat 150 persen. GoPlay mengklaim naik 10 kali lipat.
  • Unggul di komponen penggerak masing-masing: Vidio yang merupakan bagian dari grup Emtek—yang juga mengelola SCTV dan Indosiar—punya akses ke tayangan sinetron dan acara olahraga. GoPlay juga terbantu berkat ekosistem Gojek yang beragam.
  • Harga jadi faktor penting dalam persaingan: Vidio dan GoPlay bisa berkaca dari kesuksesan Disney+ yang masuk ke Indonesia dengan harga langganan yang cukup murah dibanding kompetitornya. Saat ini Disney+ punya 2,5 juta pelanggan berbayar di tanah air.
Simak selengkapnya laporan dan insight penting terkait strategi GoPlay dan Vidio di artikel ini, eksklusif buat pelanggan berbayar Tech in Asia ID+.

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

Kenapa email marketing masih dipakai banyak perusahaan? 


Dengan jumlah pengguna email yang lebih banyak dibanding media sosial, pemasaran lewat medium ini punya potensi yang besar (dan lebih murah) untuk dicoba.

Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar).

DAILY DIGEST

Qoala Plus kumpulkan premi Rp50 miliar di 2020

  • Platform asuransi digital Qoala Plus meraih angka tersebut berkat pertumbuhan mitra tenaga pemasar yang kini mencapai sepuluh ribu orang.
  • Kota Bandung memberikan kontribusi Rp4 miliar terhadap total pendapatan premi mereka, klaim Sugeng Purnomo selaku VP of Offline Business Qoala.

YouTube uji coba fungsi belanja instan di halama kreator

  • Fungsi belanja secara langsung melalui tab khusus di dalam aplikasi YouTube ini baru memasuki fase beta secara terbatas di Amerika Serikat. 
  • Dengan adanya fitur ini, nantinya para konten kreator YouTube dapat memasarkan produk secara langsung kepada penonton video mereka.

Pengemudi Uber di Britania Raya kini puya hak yang sama dengan pekerja lain

  • Putusan pengadilan di Britania Raya mengubah status kepegawaian pnegemudi Uber. Kini, mereka punya hak atas upah minimum dan cuti.
  • Pihak Uber menyatakan putusan ini tidak berlaku bagi semua pengemudi mereka yang berjumlah 60 ribu orang di Britania Raya. Hanya sebagian kecil pengemudi Uber yang sudah terdaftar sejak tahun 2016. 

SPONSORED EVENT

Simak cara memanfaatkan teknologi untuk AI di #DevCon21

Kecerdasan buatan atau yang dikenal sebagai artificial intelligence (AI), memang merupakan salah satu teknologi yang makin banyak didalami. Namun, survei yang dilakukan IDC Asia/Pasifik serta Microsoft Indonesia menunjukkan baru empat belas persen perusahaan yang jadi responden menggunakan AI untuk kegiatan operasional masing-masing.

Ingin tahu bagaimana cara memanfaatkan teknologi AI untuk kebutuhan bisnis maupun kehidupan sehari-hari? Temukan jawabannya di Microsoft Indonesia Developer Conference (#DevCon21), Kamis 25 Februari 2021, di mana ada sesi Limitless Analytics & AI untuk kamu yang ingin tahu lebih dalam tentang teknologi ini. Daftar gratis di sini, ya!

EVENT MENDATANG

  • [Gratis] Microsoft #DevCon21 | 25 Februari 2021
Pelajari bagaimana komputasi awan bisa jadi salah satu teknologi terpercaya untuk meningkatkan nilai ekonomi digital di Indonesia. Daftar di sini.
  • [Berbayar] Tech in Asia PDC'21 Virtual | 7-8 April 2021
Kuasai praktik terbaik dalam mengembangkan produk yang berorientasi pada hasil dari Grab, Zoom, HappyFresh, dan lainnya. Dapatkan tiket early-bird hanya Rp210.000 (harga normal 700.000) di sini
  • [Berbayar] Cap Table Management | 24 Februari 2021 
Apa saja kesalahan umum dalam menyusun cap table dan cara menghindarinya? Simak selengkapnya lewat diskusi yang dibawakan COO Tech in Asia Maria Li dan Partner Golden Gate Ventures, Michael Lints. Daftar sekarang

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar