Laman

Minggu, 28 Februari 2021

[Pos baru] Yamaha NMAX Monster Energy MotoGP, Ikonik

ipanase menulis:"., salam pertamax7.com, Yamaha NMAX Monster Energy MotoGP, Ikonik https://youtu.be/HElvZ0xNj7E Link ponsel pintar ( di sini ) Salam maxi mania.  Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan Yamaha All New Nmax dengan livery Monster Energy Yamaha MotoGP 20"

[Pos baru] Astra Motor Jogja Ajak Komunitas Supra GTR Jelajahi Perbukitan Menoreh

ipanase menulis:"., salam pertamax7.com, Astra Motor Jogja Ajak Komunitas Supra GTR Jelajahi Perbukitan Menoreh https://www.youtube.com/watch?v=6mdsuO2cXx8 Link ponsel pintar ( di sini ) Salam bebek mania. Info resmi dari Yogyakarta – Astra Motor Motor Yogyakarta sela"

[New post] Beredar Yamaha R6 Palsu, hati-hati cak !!!

Iwanbanaran posted: "Iwanbanaran.com - Kenthirrrr edian njaran tenan cak dengan ulah produsen Tiongkok. Sepertinya sudah menjadi habit tanpa ada rasa malu melakukan kloneng atau ngopy desain pabrikan Jepang. Ada yang malu-malu dengan mencampur desain namun ada juga yang teran"

[New post] Pol Espargaro : Perjalanan awal di Repsol Honda akan sulit, berat dan panjang

Taufik posted: " TMCBLOG.com - Dengan Box Repsol, Pembalap Baru Repsol Honda berbicara mengenai kesan pertamanya berada dalam situasi Presentasi Perilisan Repsol Honda dan Pengujian pertama Keadaan sirkuit Catalunya walaupun hanya menggunakan Motor Produksi massal Hon"

[New post] [Video dan Foto] Sosok new MT25 versi 2021 berbalut baju baru, produksi terbatas !!!

Iwanbanaran posted: "Iwanbanaran.com - Cakkkk.....menyambung artikel sebelumnya, YIMM sudah mulai mendistribusikan warna terbaru dari MT25 versi 2021. Warna ini ada dua cak....lek bosonya adalah biru dan abu-abu. Nah, warna ini sebenarnya sudah dirilis sejak bulan kemarin ata"

[New post] Honda Akan hidupan kembali ” Transalp ” tuk hadang Yamaha Tenere 700

Taufik posted: " TMCBLOG.com - Sepertinya Honda agak Panas melihat gerakan kompetitr abadinya Yamaha dalam Membuat motor adventure dual purpose kubikasi menengah dengan Nama Yamaha Tenere 700. Honda sendiri sebenarnya sudah memiliki Motor adventure kubikasi besar deng"

Menghadapi kesulitan dan tantangan adalah cara saya merasa hidup | #WeekendProduktif

#WeekendProduktif
bersama Hendri Salim

Happy weekend , Streight Face!

Jadi minggu ini saya menonton sebuah film yang cukup menarik. Intinya adalah—biar tidak menebar spoiler bagi kamu yang belum nonton—usaha panjang salah satu karakter untuk mendapatkan apa yang diinginkan akhirnya terbayar. Bukan saja sukses mendapatkannya, ia juga menerimanya dalam jumlah tak terbatas.

Bisa kamu tebak, awalnya ia sangat senang. Namun setelah beberapa waktu, ia mulai merasa bosan dan hampa. Padahal apa yang ia inginkan telah tercapai, bahkan dalam jumlah tak terbatas.

Ini langsung mengingatkan saya pada film The Matrix.
 

---[PERINGATAN SPOILER. Bila kamu tak ingin terkena spoiler The Matrix, silakan lompati tiga paragraf di bawah dan langsung menuju ke AKHIR DARI SPOILER]---

The Matrix menceritakan umat manusia yang merasa sedang menjalankan kehidupan sehari-hari secara normal, padahal mereka sebenarnya sedang tertidur. Kehidupan yang dijalani hanya ada di pikiran mereka. Sang Mesin menjadikan umat manusia yang tertidur ini sebagai sumber energi.

Awalnya Sang Mesin merancang sebuah simulasi di mana tidak ada kesulitan. Manusia bisa mendapatkan apa pun yang diinginkan. Namun ternyata setelah berjalan beberapa lama, banyak manusia menolak simulasi ini.

Sang Mesin memutuskan simulasi ini adalah bencana, lalu membuat simulasi lain di mana terdapat kesulitan dan reward. Simulasi inilah yang akhirnya digunakan terus.

---[AKHIR DARI SPOILER]---
 

Tentu saja, ini sebuah film. Namun ketika saya berpikir lebih dalam, saya bisa menemukan contoh seperti ini dalam kehidupan nyata.

Saya dulu adalah seorang kolektor model plastik robot Gundam. Saya punya ratusan barang koleksi, mulai dari yang berukuran kecil sampai dengan yang setinggi anak berusia 6 tahun.

Dari ratusan koleksi ini, ada satu yang selalu ingin dirakit tapi saya tunda terus-menerus. Saya selalu membeli Gundam baru, sambil terus memikirkan satu Gundam tersebut. Ini adalah cara saya menghindar untuk merakit Gundam spesial ini. 

Saya akhirnya memutuskan untuk merakit Gundam yang sudah disimpan tiga tahun tersebut. Setelah merakitnya, saya tidak pernah merakit Gundam lagi, hingga akhirnya saya putuskan untuk menjual sebagian besar koleksi saya.

Bisa dibilang, saya kehilangan tujuan setelah saya merakit Gundam yang satu ini.

Saya dulu juga gemar bermain gim Diablo III. Melakukan grinding ratusan jam, mengalahkan musuh yang sama berulang-ulang, hanya demi naik ke level selanjutnya. 

Suatu hari, saya bertemu seorang pemain. Ia menjatuhkan beberapa equipment yang sangat sakti. Tanpa pikir panjang, saya ambil dan saya pakai. Tentu saja saya lalu merasa bak dewa. Musuh mati dengan mudah, dan saya bersenang-senang selama satu jam setelahnya.

Hari itu adalah hari terakhir saya memainkan Diablo III.

Saya rasa kamu juga punya cerita tersendiri yang mirip dengan pengalaman ini. Tapi apa yang saya coba sedang sampaikan?

Apa yang kebanyakan dari kita alami sekarang adalah proses grinding, atau berusaha mendapatkan apa yang diinginkan. Kamu mungkin seorang founder startup yang sedang berjibaku meningkatkan adoption rate, kamu mungkin seorang manajer pemasaran yang sedang menempa skill demi memenuhi target.

Semua ini adalah proses yang membuat kita merasa hidup. Jangan lupakan hal itu.

Nikmati prosesnya, dengan semua kefrustrasian, kesulitan, serta kerumitannya. Ketika kamu mendapatkan apa yang diinginkan dan melihat ke belakang, kemenangan ini akan terasa memuaskan.

Kebanyakan orang terkaya di dunia tak hanya duduk-duduk di pantai setiap hari. Mereka bahkan memilih untuk melakukan hal yang lebih sulit lagi, mencoba memecahkan masalah yang lebih besar, seperti kelaparan dan pendidikan global.

Percaya atau tidak, manusia tak dapat hidup tanpa tantangan, kesulitan, dan tujuan.

Tahun 2020 dan 2021 adalah masa yang sulit bagi saya pribadi—dan tentu saja bagi banyak orang lainnya. Namun setelah kembali mengingat apa yang saya bicarakan di atas, saya merasa kembali bersemangat.

Bagaimana saya mencoba mengatasi semua kesulitan tersebut adalah bagian penting dalam perjalanan. Hopefully you feel the same way too.

Sekarang saya akan menutup newsletter kali ini dengan beberapa etika video call yang saya baca dari berbagai sumber. Saya tergerak menulis ini karena di salah satu panggilan video yang saya lakukan, saya harus berbicara sangat keras agar bisa beradu dengan suara ngeong dari kucing peliharaan lawan bicara (saya kalah).

  • Matikan mik (mute) kamu ketika tidak sedang berbicara.
  • Pastikan kamu tepat waktu. Meski tatap muka dilakukan secara virtual, panggilan video tetaplah sebuah komitmen bersama.
  • Nyalakan kamera kamu, tapi pastikan lingkungan sekitarmu tidak membuat perhatian lawan bicara teralihkan. Menyalakan kamera bisa membantu lawan bicara lebih mudah memahami percakapan, serta menganggap kamu dengan lebih serius.
  • Jika fitur angkat tangan (raise hand) tersedia, gunakan untuk melakukan interupsi. Gestur ini akan mencegah dua orang berbicara sekaligus, yang juga akan sulit dimengerti oleh para peserta panggilan video lainnya.
  • Nyalakan fitur jangan ganggu (do not disturb). Jika kamu masih mendengar suara notifikasi dari Slack, chat, atau email, maka kemungkinan besar lawan bicara kamu juga bisa mendengarnya.
  • Jika kamu yang menginisiasi panggilan ini, sebaiknya kamu yang keluar terakhir. Langkah ini akan membantumu jika ternyata ada orang yang tiba-tiba mengatakan sesuatu di detik terakhir.
  • Lima menit sebelum panggilan dimulai, lakukan pengecekan suara, video, dan, sekali lagi, nyalakan fitur do not disturb.
  • Hindari melakukan multitasking, seperti membalas email atau chat sembari melakukan panggilan video. Lawan bicara mungkin bisa merasakannya, dan kamu berpotensi dicap kurang serius menanggapi percakapan.

Enjoy your weekend!


Salam,
Hendri Salim
CEO Tech in Asia Indonesia
 

P.S.: Sudah baca tulisan perdana saya untuk segment Startup A-Z? Di artikel ini kami mencoba menjawab pertanyaan fundamental tentang startup: apa definisinya, dan apa yang membedakan startup dengan perusahaan konvensional. Baca gratis sekarang.
 
Hai, terima kasih sudah membaca email mingguan Weekend Produktif sampai habis. Kamu punya komentar positif untuk tulisan ini? Kamu bisa langsung balas email ini, atau mengisi form komentar.

Semua tulisan Weekend Produktif saya bisa kamu temukan di situs web Tech in Asia Indonesia.

Tidak ingin menerima email dari kami lagi? berhenti berlangganan newsletter (kami bakal sedih!)