Halo Streight Face, Melakukan pivot hingga menggalang investasi jadi beberapa opsi yang dipilih banyak startup agar dapat bertahan di tengah kelesuan bisnis karena pandemi. Namun, mengubah model bisnis tentu enggak melulu bikin perusahaan kamu jadi berkembang dan mengalami pertumbuhan. Go Bear adalah contohnya. Startup fintech asal Singapura justru jadi mengalami masa-masa sulit ketika pivot karena memegang terlalu banyak produk. Imbasnya, pada awal 2021, Go Bear harus berhenti beroperasi. Kamu bisa membaca analisis selengkapnya tentang alasan di balik tutupnya Go Bear di sini. Selain menghadirkan artikel in-depth seputar startup dan teknologi, Tech in Asia ID+ juga menyediakan konten lainnya seperti: - Dasbor investasi startup: rangkuman dari berbagai investasi yang terjadi di ekosistem startup dalam negeri sejak 2019 silam.
- Potensi segmen warung Indonesia: UMKM merupakan sektor yang menyimpan banyak potensi di dalam negeri. Baca berapa pasar yang bisa diraup dari segmen ini.
- Lanskap fintech lending: rerata performa kredit di ranah pembiayaan yang dilayani fintech, hingga jumlah perusahaan fintech terdaftar di Indonesia.
- Direktori investor startup: profil dari para investor startup yang aktif berinvestasi di Indonesia, lengkap dengan kontak sepuluh investor yang telah kami susun.
Seluruh konten premium yang kami hadirkan bertujuan untuk membantu kamu dalam mengambil keputusan bisnis. Oleh karenanya, saat ini kami punya penawaran khusus: bagi pengguna kartu kredit, kini kamu dapat menikmati paket berlangganan selama setahun dengan potongan harga sebesar Rp189 ribu. Selain berbagai konten premium yang bisa kamu nikmati, dengan harga Rp499 ribu kamu sudah bisa mengikuti konferensi pengembangan produk PDC'21 Virtual secara gratis! Jangan lupa masukkan kode PROMOCC saat melakukan check out untuk mendapatkan harga spesial! Ngomong-ngomong, promo ini bakal berakhir empat hari lagi. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini, ya! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar