Laman

Jumat, 26 Februari 2021

Laporan industri pariwisata dan travel sepanjang 2020


Startup dan Teknologi Hari Ini


Jumat, 26 Februari 2021

Halo Streight Face,

Kalau diingat-ingat, sampai sekarang saya masih sedih karena harus membatalkan rencana liburan bareng teman-teman di bulan Maret tahun lalu. 

Gara-gara pandemi, jatah cuti yang sudah saya booking jauh-jauh hari juga akhirnya cuma dipakai untuk rebahan di kostan. ðŸ˜Œ

Saya yakin, selain kesedihan yang dialami orang-orang karena gagal berlibur, ada juga kekecewaan dari para pelaku industri pariwisata yang mesti mengalami penurunan pendapatan karena COVID-19. 

Kalau kamu penasaran bagaimana kondisi industri pariwisata dan perjalanan kita sepanjang 2020, kami sudah membuat laporannya untuk kamu. Cek di bawah, ya! 

— Diah, Tech in Asia

HIGHLIGHT

Laporan industri travel dan pariwisata sepanjang 2020 


Hampir seluruh lini industri terkena imbas dari pandemi COVID-19, tak terkecuali bisnis travel dan pariwisata. Bahkan, riset dari Google, Temasek, Bain & Company menunjukkan nilai transaksi kotor industri travel online di Asia Tenggara mengalami penurunan hingga lebih dari lima puluh persen.

Untuk memberi gambaran seberapa besar kontraksi yang dialami industri perjalanan dan pariwisata sepanjang 2020, kami menghimpun sejumlah laporan seputar kondisi sepanjang 2020, serta merangkum peristiwa-peristiwa penting yang terjadi setahun kemarin.

Data yang terangkum dalam ulasan ini antara lain: 
  • Tren perkembangan investasi bisnis hotel dan OTA 
  • Timeline peristiwa layanan startup OTA dan operator jaringan hotel Indonesia di 2020
  • GMV bisnis layanan OTA di tahun 2020
Baca laporan industri travel dan ppariwisata sepanjang 2020, khusus untuk pelanggan Tech in Asia ID+

 

Asosiasi e-commerce Indonesia kaji regulasi industri digital


Lewat acara yang digelar pada 24 Februari kemarin, Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA) mengkaji beberapa aturan yang perlu dievaluasi, di antaranya: 
  • Kemudahan menjalankan usaha: Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 80 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 50 Tahun 2020, tertulis bahwa UMKM harus memiliki izin tertentu saat mereka berjualan di platform digital. Kedua peraturan tersebut disebut menyulitkan pelaku usaha. 
  • Pemberian akses data ke pemerintah: idEA menyarankan agar Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) No. 5 Tahun 2020 juga dikaji ulang. Sebab regulasi ini mengharuskan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk memberikan akses data kepada pemerintah dalam rangka penegakan hukum. Menurut idEA, para pelaku usaha membutuhkan kepastian hukum agar dapat menjaga akuntabilitas mereka. 
Baca selengkapnya evaluasi idEA tentang industri digital di sini

 

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

Kenapa email marketing masih dipakai banyak perusahaan? 


Dengan jumlah pengguna email yang lebih banyak dibanding media sosial, pemasaran lewat medium ini punya potensi yang besar (dan lebih murah) untuk dicoba.

Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar).

DAILY DIGEST

Microsoft bakal bangun pusat data di Indonesia 

  • Microsoft diperkirakan bisa meraih pendapatan tambahan hingga Rp88 T dari para pelanggan dan mitra mereka di Indonesia lewat investasi ini.
  • Beberapa perusahaan dan instansi pemerintah, seperti Bukalapak, Pertamina, dan Kementerian Pertanian, telah memanfaatkan layanan cloud milik Microsoft. 
  • Sebelumnya, beberapa perusahaan teknologi global sudah lebih dulu membangun pusat datanya di Indonesia seperti Google dan Alibaba. 

Kerja sama LinkAja dengan Pegadaian

  • Dari kerja sama ini, berbagai layanan Pegadaian mulai dari investasi emas, pinjaman modal usaha, pembayaran cicilan, hingga penebusan dan pengulangan gadai, kini sudah tersedia di aplikasi LinkAja.
  • Pegadaian dan LinkAja sebelumnya sudah bekerja sama pada tahun 2019 yang lalu, yang memungkinkan para pengguna LinkAja untuk menambah atau menarik saldo mereka di outlet-outlet Pegadaian.

Canva akuisisi layanan penghapus gambar latar Kaleido

  • Akuisisi dengan besaran nilai yang tidak disebutkan ini memungkinkan layanan desain grafis asal Australia tersebut untuk menghadirkan fungsi yang dimiliki Kaleido sebagai salah satu fitur di platform mereka. 
  • Kaleido sendiri adalah perusahaan asal Austria yang dikenal sebagai pembuat layanan penghapus latar belakang instan untuk gambar dan video.
  • Selain Kaleido, Canva juga mengakuisisi Smartmockups, penyedia layanan pembuat desain mockup instan yang berasal dari Republik Chechnya.

EVENT MENDATANG

  • [Berbayar] Tech in Asia PDC'21 Virtual | 7-8 April 2021
Kuasai praktik terbaik dalam mengembangkan produk yang berorientasi pada hasil dari Grab, Zoom, HappyFresh, dan lainnya. Dapatkan tiket early-bird hanya Rp210.000 (harga normal 700.000) di sini.

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar