Laman

Rabu, 03 Februari 2021

ShopeePay di Indonesia: telat bergabung, menang di akhir


Startup dan Teknologi Hari Ini


Rabu, 03 Februari 2021

Halo Streight Face,

Setiap akan membeli barang di e-commerce, biasanya saya bakal memilih merchant yang menawarkan layanan gratis ongkos kirim.

Soalnya, hal ini sangat berguna buat saya yang tinggal di kota kecil, di mana ongkir yang dibutuhkan buat sekali belanja online cukup mahal (kamu yang tinggal di luar Jakarta pasti paham soal ini ðŸ˜†) 

Promo gratis ongkir dan cashback ternyata jadi senjata ampuh yang diterapkan Shopee dalam menarik minat masyarakat Indonesia. Pasalnya, meski terlambat masuk di pasar dompet digital Indonesia, ShopeePay kini justru berhasil jadi e-wallet yang paling unggul. 

Cek ke bawah untuk baca rangkumannya, ya! 

Btw, Sabtu besok kami mau mengadakan konsultasi virtual seputar strategi beriklan di media sosial bareng Zenius. Yuk, daftar di sini

— Diah, Tech in Asia

HIGHLIGHT

ShopeePay di Indonesia: telat bergabung, menang di akhir


Ketika banyak e-wallet yang sedang berhemat sepanjang pandemi, ShopeePay justru tampil mencolok dengan menghabiskan dana untuk promosi. Dana yang digunakan disebut berasal dari Sea Group, induk perusahaan Shopee. 
  • Promosi besar-besaran: Saat para pesaingnya belum pulih dari pandemi dan sedang berhemat, ShopeePay justru tampil begitu mencolok dan menghabiskan banyak dana. Langkah ini memungkinkan ShopeePay untuk selangkah lebih maju dari para pesaingnya.
  • Pemain baru di sektor e-wallet: Saat GoPay dan OVO membangun awareness untuk layanan mereka di penghujung 2017, ShopeePay justru baru melakukan langkah tersebut dua tahun kemudian. Pesaing ShopeePay telah berupaya lebih dulu untuk mengedukasi pengguna–ini tentunya menjadi keuntungan bagi ShopeePay.
Baca selengkapnya strategi Shopee agar lebih unggul dari pesaingnya di sini, khusus untuk pelanggan Tech in Asia ID+

Apa bedanya startup dengan bisnis biasa? 


Pertanyaan ini mungkin terlihat sederhana dan kamu bisa menjawabnya. Tetapi, menurut CEO Tech in Asia indonesia Hendri Salim, ada banyak founder baru yang belum mengetahuinya, sehingga mereka menjalankan startup dengan gaya perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya. 
  • Penting untuk memperhatikan metrik: Secara umum, tiap startup akan memantau metrik-metrik ini untuk menentukan seberapa besar pertumbuhannya. Sedangkan perusahaan konvensional kebanyakan mengacu kepada laporan keuangan, di antaranya laporan laba-rugi, neraca, serta arus kas.
  •  Dekat dengan kegagalan: Fokus startup bukanlah mencegah kegagalan, tetapi seberapa cepat kamu bisa melakukan iterasi berdasarkan kegagalan, serta melakukan pivot dari produk-produk yang tak diinginkan pasar. Di perusahaan konvensional, kegagalan sering kali disebabkan oleh pihak manajemen. Itulah mengapa perusahaan konvensional yang merugi kerap mengganti jajaran direksinya.
Kamu bisa membaca selengkapnya ulasan tentang definisi startup di sini

Tulisan ini adalah tulisan pertama dalam seri Startup A-Z dan akan berlangsung sepanjang tahun lewat jadwal publikasi berkala. Pastikan kamu menjadi pelanggan ID+ untuk dapat mengaksesnya. 

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

Mau galang dana buat startup di tengah pandemi? Sesuaikan ekspektasi


Pahami proses penggalangan dana dari sudut pandang investor di tengah pandemi, supaya kamu siap dengan segala konsekuensi dan upaya yang perlu dilakukan.

Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar).

DAILY DIGEST

Tencent tambah kepemilikan saham di Universal Music Group

  • Anak perusahaan Tencent, Tencent Music Entertainment (TME) Group menambah jumlah kepemilikan saham di Universal Music Group (UMG) jadi 20 persen. 
  • Penambahan jumlah saham ini merupakan tindak lanjut kesepakatan TME dengan perusahaan konglomerasi media asal Prancis, Vivendi, sebagai induk perusahaan UMG.
  • TME dan UMG sudah bekerja sama sejak 2017. Kerja sama ini memungkinkan TME mendapatkan lisensi musik yang berada dalam payung UMG untuk didistribusikan melalui aplikasi streaming musik miliknya

Mandiri Capital dan MDI Ventures siapkan dana untuk ekspansi portofolio

  • MDI Ventures mendapatkan dana sekitar Rp7 triliun dari Telkom yang akan digunakan hingga 2024. Sementara Mandiri Capital akan menyiapkan dana lebih dari Rp100 miliar, namun masih menunggu persetujuan dari Bank Mandiri.
  •  Startup di sektor healthtech dan agritech jadi incaran MDI Ventures. Sementara Mandiri Capital akan fokus di fintech

Xiaomi gugat pemerintah Amerika Serikat

  • Gugatan dilayangkan karena pemerintah AS dinilai telah mencekal dan menuduh produsen smartphone ini berafiliasi dengan pemerintahan Tiongkok. 
  • Xiaomi telah dimasukkan ke dalam daftar perusahaan yang dicekal bersama dengan Huawei, Sensetime, dan DJI.
  • Mereka yang masuk daftar ini dilarang melakukan kontrak kerja sama dengan instansi militer Amerika Serikat dan pembatasan suplai barang ke mitra bisnis di Cina.

EVENT MENDATANG

  • [Berbayar] PDC'21 Virtual
Pelajari cara mengembangkan produk yang berorientasi pada hasil dari kalangan profesional. Dapatkan tiket early-bird dengan diskon 70% di sini.
  • [Berbayar] ID+ LIVE Volume 1: Marketing
Kini kamu dapat mengakses berbagai jenis video dalam rangkaian seri setiap bulannya untuk melengkapi pengalaman belajar kamu. Di edisi ini kamu bisa menambah berbagai insights seputar marketing. Beli paket konten sekarang.
  • [Gratis] Growth with TikTok
Cari tahu bagaimana bisnismu bisa memanfaatkan pertumbuhan dan tren TikTok untuk meraih audiens lebih luas lagi. Daftar sekarang.
  • [Berbayar] Decoding Term Sheet with a VC
Pelajari hal apa saja yang harus diwaspadai saat melakukan negosiasi term sheet dengan investor. Daftar di sini

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar