Laman

Kamis, 11 Februari 2021

Meet the OG Indonesian founders from the Dotcom era


Startup dan Teknologi Hari Ini


Rabu, 10 Februari 2021

Halo Streight Face,

Apakah kamu masih ingat seperti apa era internet Indonesia di dekade 90-an dan 2000-an? Kalau masih ingat rasanya belanja di FJB Kaskus, main medsos Plurk, atau baca-baca berita di KapanLagi.com ... artinya kamu sudah tua, hehe.

Startup digital di era Dotcom ini memang terasa berbeda dengan startup modern yang beredar saat ini. Besar perusahaan, teknologi yang digunakan, sampai kulturnya mungkin berbeda. Tapi, bukan berarti mereka sudah tidak relevan.

Ternyata masih banyak wirausahawan digital yang berkecimpung di dunia internet beberapa dekade lalu yang masih eksis berkarya sampai sekarang. Cek rangkumannya di bawah untuk cari tahu selengkapnya.

— Ekky, Tech in Asia

HIGHLIGHT

Apa kabarnya para founder startup dari era Dotcom?


Di Tech in Asia, kita sering sekali membahas berbagai startup modern tanah air yang mulai tumbuh subur di tahun 2010-an. Tapi jangan salah, geliat wirausahawan digital Indonesia sudah mulai terlihat bahkan sejak tahun 90-an, lo.

Di artikel eksklusif untuk pelanggan Tech in Asia ID+ ini, kamu akan diajak untuk mengenal beberapa founder startup yang melanglangbuana jauh sebelum Gojek, Tokopedia, dan startup raksasa lainnya lahir. Contohnya: Andrew Darwis yang namanya tenar berkat forum Kaskus yang booming di dua dekade lalu.

Apa kabar mereka sekarang? Apakah perusahaan mereka masih beroperasi? Jawabannya bisa kamu temukan di artikel ini.

 

Belajar Google Analytics bareng CEO Tech in Asia Indonesia yuk!


Memasang Google Analytics di situs web sebenarnya sangat mudah. Cukup selipkan beberapa baris kode di situs web, data akan mulai masuk ke Google Analytics untuk diolah.

Namun, setelah ini adalah tahap yang paling sulit: mengintepretasikan data dan mengambil tindakan berdasarkan data tersebut. Di artikel ini, kamu bisa belajar semua yang perlu kamu tahu untuk mulai menggunakan Google Analytics:
  • Belajar fitur-fitur dasar yang ada di dalam Google Analytics
  • Belajar cara membaca data, dan menghasilkan keputusan tepat berdasarkan informasi tersebut
  • Belajar dari studi kasus yang bisa kamu praktekkan langsung
Kelas Google Analytics dan berbagai video Tech in Asia Edu lainnya bisa kamu dapatkan dengan berlangganan Tech in Asia ID+ mulai sekarang.

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

Menganalisis Kinerja GudangAda yang Diklaim Lebih Tinggi dari Startup FMCG Lain


Hanya dalam beberapa bulan, GudangAda telah melejit menjadi salah satu startup teknologi yang mendapatkan pendanaan terbaik di Indonesia.

Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar).

DAILY DIGEST

Northstar Group jalin kerjasama dengan Google

  • Northstar Group yang merupakan investor Gojek, menjalin kerja sama dengan Google Indonesia untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.
  • Kolaborasi Google Indonesia dengan Northstar Group ini sesuai dengan tujuan Google untuk terus mendorong perkembangan komunitas startup melalui inisiatif Google for Startups.
  • Northstar Group, Perusahaan private equity yang didirikan pada tahun 2003 ini telah berinvestasi lebih dari US$3,3 miliar (sekitar Rp46,1 triliun) pada berbagai perusahaan di Indonesia serta Asia Tenggara.

Funding Societies menganongi izin operasional di Thailand

  • Induk usaha startup penyelenggara P2P lending Modalku, Funding Societies, mengumumkan telah mengantongi izin operasional dari pihak regulator Thailand.
  •  Funding Societies Thailand akan menyediakan akses modal untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta kalangan startup Thailand.
  • Reynold Wijaya selaku co-founder Modalku berharap, dengan makin luasnya jangkauan Grup Modalku di Asia Tenggara, mereka bisa mendukung lebih banyak UMKM berpotensi untuk mengembangkan bisnisnya.

Gojek dan Tokopedia dikabarkan segera menyepakati langkah merger

  • Narasumber Bloomberg menyebut, keduanya tengah mendiskusikan klausul merger yang diprediksi bakal selesai paling cepat bulan ini.
  • Jika terealisasi, nilai valuasi entitas gabungan ini ditargetkan bakal mencapai antara US$35-40 miliar (Rp489-559 triliun).
  • Menurut narasumber yang sama, Gojek akan mendapatkan 60 persen saham dalam entitas gabungan, sementara Tokopedia memegang 40 persen saham.

EVENT MENDATANG

  • [Berbayar] Tech in Asia PDC'21 Virtual
Pelajari cara mengembangkan produk yang berorientasi pada hasil dari kalangan profesional. Dapatkan tiket early-bird dengan diskon 70% di sini.
  • [Gratis] Growth with TikTok
Cari tahu bagaimana bisnismu bisa memanfaatkan pertumbuhan dan tren TikTok untuk meraih audiens lebih luas lagi. Daftar sekarang.
  • [Gratis] Fintech Forum with AWS
Konferensi setengah hari yang membantu kamu mendapatkan insight tren terdepan berbagai teknologi yang merevolusi fintech. Daftar di sini.

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar