Ini adalah pekan yang gelap bagi keluarga Tech in Asia | #WeekendProduktif

#WeekendProduktif bersama Hendri Salim Happy weekend , Streight Face! Pekan ini adalah minggu yang gelap bagi saya dan seluruh anggota Tech in Asia. Kami kehilangan Ancha Hardiansya, editor kami yang sudah berbulan-bulan berjuang dengan penyakitnya. Ancha adalah orang yang giat, memiliki can-do attitude, serta bisa membuat suasana jadi lebih ceria dengan guyonannya. Kami semua akan merindukannya. Apa yang jadi tugas Ancha adalah melakukan proses penyuntingan, membuat konten jadi lebih mudah dipahami, serta memiliki alur yang baik. Ancha, sebagai salah satu editor, membuat kami lebih dekat kepada misi Tech in Asia setiap harinya. Ia melakukan semua itu dari balik panggung. Ini membuat saya tersadar, bahwa di balik kesuksesan dari seorang tokoh atau sebuah perusahaan, ada sebuah proses yang mungkin tak disadari banyak orang. Di balik medali emas seorang atlet, ada ribuan jam latihan. Di balik penghargaan nobel fisika, ada puluhan tahun dedikasi seorang peneliti. Di balik sebuah perusahaan sukses, ada banyak orang bervisi sama yang tak henti-hentinya memberikan upaya terbaik. Apa yang kita baca atau tonton adalah hasil akhirnya, sebuah momen singkat yang dipublikasikan. Jarang sekali kita diberi tahu bagaimana kerasnya mereka berlatih atau berusaha. Ini membuat saya berpikir, jika saya ingin jadi apa yang saya visikan, apa saya sudah memberikan usaha sebesar para atlet atau pemenang nobel? Jika saya ingin jadi penulis kelas dunia, berapa jam yang sudah saya habiskan untuk berlatih dalam satu minggu? Ini membuat saya merasa ada sebuah jurang antara apa yang saya inginkan dengan usaha saya untuk mencapainya. Sebagai contoh, saya ingin belajar tentang machine learning di tahun 2021. Tapi saya bahkan belum menghabiskan waktu lebih dari 1 jam untuk mengikuti kelas daringnya dalam 2 bulan terakhir. Jika ini terus berlanjut, maka saat 2021 berakhir saya masih bakal berada di kondisi sama. Saya hanya akan menyesali dan bertanya, mengapa saya tidak melakukannya? Atau bahkan lebih parah, saya tidak akan merasakan perkembangan apa pun dan 2021 berlalu begitu saja. Saya rasa pengingat ini juga bisa jadi pengingat kita semua. Ada banyak hal yang kamu ingin raih, namun lihat kembali usaha yang kamu lakukan untuk mencapainya. Kamu sendiri akan bisa menebak jika usaha kamu sudah sesuai dengan target atau belum. Jadi akhir pekan ini, coba untuk berolahraga, rencanakan makan sehat minggu depan, bersantai dengan musik dan buku favorit kamu, tonton episode terbaru Brooklyn Nine-Nine di Netflix. Begitu semua ini sudah kamu lakukan, maka luangkan 1-2 jam untuk mempelajari apa yang kamu perlu pelajari, demi mencapai apa yang kamu impikan. Apa yang saya pelajari minggu ini--dan akan saya ingat untuk waktu yang sangat lama--adalah: Ancha tak segan bekerja lembur, menghabiskan waktu ekstra untuk berlatih jadi editor terbaik, berusaha untuk mencapai apa yang jadi mimpi dan tugasnya. Yang kedua adalah: waktu sangat berharga, jangan biarkan berlalu dengan sia-sia. Selamat jalan Ancha! Catatan: istirahat atau taking a break adalah bagian penting dan bukan sesuatu yang sia-sia. Di sisi lain, menghabiskan waktu dengan YouTube dan video random selama Sabtu-Minggu, mungkin bukan investasi terbaik untuk dilakukan pada akhir pekan :). Happy weekend! Salam, Hendri Salim CEO Tech in Asia Indonesia   P.S.: Sudah baca tulisan perdana saya untuk segment Startup A-Z? Di artikel ini kami mencoba menjawab pertanyaan fundamental tentang startup: apa definisinya, dan apa yang membedakan startup dengan perusahaan konvensional. Baca gratis sekarang. Hai, terima kasih sudah membaca email mingguan Weekend Produktif sampai habis. Kamu punya komentar positif untuk tulisan ini? Kamu bisa langsung balas email ini, atau mengisi form komentar. Semua tulisan Weekend Produktif saya bisa kamu temukan di situs web Tech in Asia Indonesia. Tidak ingin menerima email dari kami lagi? berhenti berlangganan newsletter (kami bakal sedih!)