Laman

Senin, 01 Februari 2021

February, please be nice... (to my products)


Startup dan Teknologi Hari Ini


Senin, 01 Februari 2021

Halo Streight Face,

Jujur, gara-gara pandemi saya jadi sering merasa FOMO alias fear of meeting online. Setiap meeting berlangsung, saya pasti bakal bolak-balik cek logo microphone dan kamera, memastikan biar kedua logo tadi enggak sengaja kepencet. ðŸ˜…

Ngomong-ngomong soal meeting online, saya mau kasih info riset dari CisCo tentang IoT dan panggilan video grup terakselerasi karena pandemi.

Selain itu, ada juga video diskusi menarik tentang cara melakukan riset konsumen sebelum mengembangkan produk dari ruangguru—video ini cocok banget untuk kamu yang berencana merilis produk. 

— Diah, Tech in Asia

HIGHLIGHT

Tren IoT dan panggilan video grup yang meningkat karena pandemi


Riset dari CisCo bilang, jumlah pengguna internet di dunia bakal melonjak jadi 5,3 miliar bakal tumbuh dari 3,9 miliar jiwa di 2018 jadi 5,3 miliar di 2023. Amerika Utara disebut jadi kawasan dengan pengguna internet terbesar, disusul Eropa Barat. 
  • Koneksi M2M meningkat 19 persen secara tahunan: Pada 2023, Cisco memperkirakan koneksi M2M akan mencapai 50 persen dari total perangkat dan koneksi yang ada di seluruh dunia. Pertumbuhan koneksi M2M di dunia diperkirakan menyentuh 19 persen secara tahunan, menjadi 14,7 milar koneksi pada 2023 dari 6,1 M pada 2018.
  • Aplikasi di segmen hiburan tumbuh tercepat: Aplikasi yang terhubung dengan mobil, seperti fleet management, hiburan, panggilan darurat, dan navigasi, akan menjadi kategori dengan pertumbuhan tercepat, mencapai 30 persen secara tahunan. 
  • Pengguna layanan video grup terbanyak ada di Jepang dan Belanda:Jepang dan Belanda menduduki peringkat teratas sebagai negara di mana penduduknya paling banyak menggunakan layanan panggilan video grup. Kedua negara masing-masing memiliki skor 68,7 dan 68,6 dari skala 100. 
Baca selengkapnya laporan tren internet global tentang IoT dan video grup di sini, khusus untuk pelanggan Tech in Asia ID+

Cara melakukan consumer research untuk pengembangan produk


Melalui salah satu sesi di ID+ Live beberapa waktu lalu, Tech in Asia mengajak  Rachel Nevi Sihombing selaku International Product & Consumer Research Lead, Ruangguru untuk membahas tentang riset konsumen. Beberapa hal yang bisa kamu dapatkan lewat video ini: 
  • Pentingnya consumer research dan metode untuk melakukannya. 
  • Demo dan studi kasus tentang cara melakukan consumer research langsung bersama Rachel. 
Kamu bisa menyimak rekaman videonya di sini, khusus untuk pelanggan Tech in Asia ID+

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

Mau galang dana buat startup di tengah pandemi? Sesuaikan ekspektasi


Pahami proses penggalangan dana dari sudut pandang investor di tengah pandemi, supaya kamu siap dengan segala konsekuensi dan upaya yang perlu dilakukan.

Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar).

DAILY DIGEST

WeWork pertimbangkan go public lewat SPAC

  • Dari dua opsi SPAC yang tengah dipertimbangkan, salah satunya terafiliasi dengan perusahaan modal ventura Bow Capital Management dari Amerika Serikat.
  • Merger tersebut akan menempatkan nilai valuasi WeWork di Rp140 triliun.
  • Selain opsi merger dengan SPAC, WeWork disebut tengah menjajaki kemungkinan untuk menggalang dana dari investor privat. Penggalangan dana ini memungkinkan portofolio Softbank tersebut bisa tetap jadi perusahaan tertutup sambil terus berusaha meraih profitabilitas.

E-commerce Ula raih pendanaan seri A 

  • Pendanaan senilai Rp281 M ini dipimpin oleh Quona Capital bersama B Capital Group. Lightspeed India dan Sequoia Capital India. 
  • Modal baru ini rencananya akan digunakan untuk pengembangan produk dan layanan, meluncurkan kategori produk baru, dan mengoptimalkan ekspansi.
  • Startup yang berdiri pada Januari 2020 ini fokus pada produk-produk kebutuhan harian konsumen, seperti fast moving consumer goods (FMCG).

Tencent berinvestasi pada studio gim Dontnod dari Perancis

  • Studio gim yang dikenal sebagai developer dari Life is Strange ini tengah berusaha menggalang dana sebesar Rp678 M untuk memulai usaha penerbitan gim sendiri.
  • Dengan menyuntikkan dana Rp509 M, menjadikan Tencent sebagai pemegang saham minoritas yang memiliki perwakilan di dewan direksi Dontnod.
  • Demi menghasilkan gim yang mampu menuai sukses, tak jarang Tencent mengadu beberapa studio yang didanainya untuk membuat karya serupa dan membiarkan pasar menentukan siapa pemenangnya.

EVENT MENDATANG

  • [Berbayar] PDC'21 Virtual
Pelajari cara mengembangkan produk yang berorientasi pada hasil dari kalangan profesional. Dapatkan tiket early-bird dengan diskon 70% di sini.
  • [Berbayar] ID+ LIVE Volume 1: Marketing
Kini kamu dapat mengakses berbagai jenis video dalam rangkaian seri setiap bulannya untuk melengkapi pengalaman belajar kamu. Di edisi ini kamu bisa menambah berbagai insights seputar marketing. Beli paket konten sekarang.
  • [Berbayar] Decoding Term Sheet with a VC
Pelajari hal apa saja yang harus diwaspadai saat melakukan negosiasi term sheet dengan investor. Daftar di sini

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar