| Halo Streight Face, Kalau di newsletter sebelumnya kami pernah berbagi info seputar cara pitching ke investor hingga daftar VC yang paling akfit, kali ini saya mau kasih kamu info tentang cara menjalin hubungan yang harmonis dengan investor. Ada juga kabar tentang sepak terjang Gojek di Vietnam yang sudah berjalan dua tahun tapi jauh dari mulus. Baca rangkumannya di bawah, ya! — Diah, Tech in Asia | | Cara founder jalin hubungan yang harmonis dengan investor Menjaga hubungan baik dengan investor jadi salah satu kunci biar startup kamu bisa berkembang. Tapi sayangnya, hal ini enggak banyak dibicarakan secara terbuka. Pada Oktober tahun lalu, kami pernah mendiskusikan soal ini bersama Jixun Foo selaku Mananging Partner GGV Capital dan Presiden Grab, Ming Maa di Tech in Asia Conference. Beberapa hal yang dibahas antara lain: - Pertimbangan Grab sebelum memutuskan menerima pendanaan dari GGV Capital, dan juga sebaliknya.
- Bagaimana awal mula relasi antara Grab dan GGV Capital terjalin, serta bagaimana relasi mereka berkembang seiring bisnis Grab yang terus tumbuh
- Cara investor memberikan arahan perkembangan bisnis kepada Grab, dan bagaimana Grab mengelola pengaruh investor dalam pengambilan keputusan
Kamu bisa menyimak video selengkapnya di sini, khusus untuk pelanggan Tech in Asia ID+ | | Nasib Gojek di Vietnam jika merger dengan Grab terjadi Meski masih dalam tahap penjajakan, kabar merger antara dua raksasa teknologi Gojek dan Grab menarik untuk diikuti. Jika merger ini benar-benar terjadi, salah satu pertanyaan yang muncul adalah: bagaimana Nasib Gojek di Vietnam yang sudah dua tahun berjalan? Apalagi, di luar Indonesia, Grab selalu mendominasi. - Timing yang tepat buat menantang Grab: Pada 2018, Gojek melakukan ekspansi ke 4 negara, salah satunya Vietnam. Saat itu Grab terjerat kasus hukum dengan perusahaan taksi tradisional VIetnam. Akuisisi regional Grab terhadap Uber saat itu juga membuat regulator mengawasi Grab di Vietnam.
- Terlambat akuisisi: Mengutip Dealstreet Asia, Gojek telah mengakuisisi saham perusahaan e-wallet WePay dari perusahaan internet VCCorp pada September 2020. Namun Grab sebelumnya sudah melakukan akuisisi serupa ke Moca di 2018 untuk menawarkan opsi pembayaran nontunai.
- Banyak kompetitor: Di layanan pesan-antar makanan, GoFood harus menghadapi banyak pesaing yang bersedia mengeluarkan biaya untuk mendominasi pasar Vietnam, salah satunya Baemin. Perusahaan yang dimodali unikorn teknologi Korea Selatan Woowa Brothers ini sedang menyempurnakan operasionalnya agar bisa bersaing dengan Grab dan layanan pesan-antar makanan milik Sea Group, Now.
Baca selengkapnya kiprah Gojek di Vietnam di sini, khusus untuk pelanggan Tech in Asia ID+. | | | Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya. | | | Menganalisis Kinerja GudangAda yang Diklaim Lebih Tinggi dari Startup FMCG Lain Hanya dalam beberapa bulan, GudangAda telah melejit menjadi salah satu startup teknologi yang mendapatkan pendanaan terbaik di Indonesia. Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar). | | Bitcoin bisa jadi alat pembayaran Tesla di masa depan - Tesla mengumumkan telah berinvestasi Rp21 T di cryptocurrency Bitcoin. Mereka juga menyatakan bakal menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran ketika membeli mobil Tesla di masa depan.
- Nilai Bitcoin melonjak hingga mencapai Rp657 juta per koin setelah kabar ini tersiar, naik lebih dari empat kali lipat dibanding tahun awal tahun lalu.
Niu Technologies bahas kerja sama dengan Gojek - Perusahaan skuter listrik asal Cina ini, sedang dalam tahap pembicaraan dengan Gojek untuk memasok skuter listrik. Pihaknya juga sudah mengirimkan beberapa skuter listriknya untuk diuji coba oleh Gojek.
- Di tahun 2021, Gojek berencana melanjutkan proyek uji coba skuter listrik yang bekerja sama dengan Pertamina. Proyek ini melibatkan beberapa produsen sepada motor, yaitu Gesits dan Viar, yang memproduksi skuter listrik dengan sistem tukar baterai.
Softbank catat laba bersih Rp153 T pada kuartal ketiga 2020 - Kinerja dari portofolio Vision Fund berkontribusi besar dalam pencapaian ini, dengan mencatatkan laba senilai Rp111 triliun.
- Vision Fund di 82 perusahaan disebut punya nilai valuasi sebesar Rp1,2 kuadriliun dengan pembelian senilai sekitar Rp1,06 kuadriliun. Sementara investasi Vision Fund 2 di 26 perusahaan memiliki total valuasi senilai Rp131 triliun.
| | - [Gratis] Growth with TikTok
Cari tahu bagaimana bisnismu bisa memanfaatkan pertumbuhan dan tren TikTok untuk meraih audiens lebih luas lagi. Daftar sekarang. | | Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini. Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox. Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!) | | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar