Halo Streight Face, I'd go back to December, turn around and make it all right ... (you sing you lose.) Selamat datang di bulan terakhir di tahun 2020! Saya cukup positif menyambut kemungkinan tahun 2021 yang tanpa pandemi dan tanpa embel-embel new normal. Cukup normal aja. Finger crossed! Lagian, siapa juga yang sedih merayakan kepergian tahun ini? Anyone? Anyway, bukan cuma saya nih yang berandai-andai dengan masa depan tanpa COVID-19. Laporan dari World Economic Forum bilang kalau setelah pandemi ini berakhir, bakal ada lonjakan demand pada pekerja sektor digital. Seru ya? Yuk cek rangkuman beritanya di bawah! — Ekky, Tech in Asia | | WEF: Setelah COVID-19, permintaan akan pekerja digital bakal melonjak Per September 2020, golongan masyarakat produktif di Indonesia telah mencapai 153 juta jiwa atau sekitar 56 persen dari total keseluruhan populasi. Angka yang besar ini adalah potensi sekaligus tantangan bagi Indonesia. World Economic Forum menyoroti hal ini lewat laporan mereka: - Muncul demand terhadap pekerja dengan skill baru: Di kompetisi yang sengit, industri masa depan membutuhkan pekerja yang punya Inisiatif, kreativitas, orisinalitas, penyelesaian masalah kompleks, sampai keaktifan untuk belajar dan menguasai hal baru.
- Pekerjaan yang 'mubazir': WEF mencatat bakal ada beberapa pekerjaan yang sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi AI dan otomatisasi saat ini, seperti staf data entry, administrasi, sampai akuntan.
- Data lapangan yang berbeda: Meski demikian, berdasarkan data dari platform pencarian kerja Tech in Asia Jobs dari awal 2020 hingga November, golongan pekerjaan dari bagian finance, legal, dan akuntansi menduduki persentase lowongan terbesar di masa pandemi.
Simak selengkapnya laporan World Economic Forum di artikel ini | | 3 tantangan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional dan solusinya dari fintech Indonesia resmi mengalami resesi setelah pertumbuhan ekonomi di kuartal 2020 III berada di angka minus 3,49 persen. Merespons hal tersebut, pemerintah menggelontorkan uang yang tidak sedikit dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional yang fokus membantu masyarakat dan pelaku UMKM. Tentunya, peran fintech dalam menjalankan program besar ini cukup penting. Beberapa masalah yang mereka pecahkan: - Dompet digital terlibat dalam program Kartu Prakerja: Program Prakerja menggandeng OVO, Gopay, DANA, dan LinkAja untuk menyalurkan dana insentif bagi para pemegang Kartu Prakerja. Ini merupakan kali pertama bansos disalurkan secara non-tunai.
- Penyaluran dana modal yang lebih tepat sasaran: Fintech seperti Investree dianggap memiliki sistem credit scoring yang lebih modern dan akurat, karenanya dana PEN bisa disalurkan ke UMKM dengan tepat.
- Bantu proses literasi dan inklusi keuangan: Banyak masyarakat yang sudah memakai jasa keuangan, tetapi masih kurang mengerti atau kurang literasinya. Diharapkan para pelaku fintech bisa jadi pihak terdepan yang mampu mengedukasi masyarakat.
Baca insight lengkap mengenai peranan penting startup fintech dalam program Pembangunan Ekonomi Nasional milik pemerintah, eksklusif hanya untuk pelanggan Tech in Asia ID+. | | Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya. | | | Kumpulan Contoh Pitch Deck Startup yang Bisa Kamu Pelajari Kamu sedang mencari inspirasi dalam membuat pitch deck untuk startup rintisanmu? Simak beberapa pitch deck yang telah kami pilih berikut ini! Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar) | | Hampir seperempat aliran data di dunia melintas lewat Cina - Cina menggeser posisi Amerika Serikat sebagai negara yang memfasilitasi aliran data lintas negara terbesar di dunia.
- Ini hasil dari kebijakan Beijing mendorong perusahaan swasta di Cina untuk berekspansi global dengan proyek pembangunan infrastruktur Belt and Road Initiative.
Spotify uji coba fitur Story - Spotify tengah melakukan uji coba fitur Story dengan menggandeng sejumlah musisi terkenal seperti Jennifer Lopez, Kelly Clarkson, dan Pentatonix.
- Konten ala Snapchat dalam format story yang akan hilang otomatis setelah 24 jam sudah diadopsi oleh banyak perusahaan, seperti Facebook, Instagram, dan lain-lain.
Pluang luncurkan layanan investasi produk cryptocurrency - Dengan hadirnya layanan ini, Pluang menjadi satu dari sekian startup penyedia investasi cryptocurrency yang terdaftar di BAPPEBTI.
- Pluang menjalin kerja sama dengan Zipmex Exchange Indonesia yang menyediakan opsi investasi lewat Bitcoin dan Ethereum.
| | - TECH IN ASIA ID+ LIVE: Sempurnakan Design Sprint untuk Mengoptimalkan Performa Produk
- Lewat sesi kali ini, Glenn Prasetya (Head of Product Tech in Asia Indonesia) akan membahas tentang tantangan dan solusi dalam melakukan design sprint. Daftar di sini.
- The Easiest Decision with HP: Working Remotely with Family
- Cari tahu bagaimana cara mengelola waktu bersama keluarga agar semua orang menjadi produktif di rumah. Daftar di sini.
| | "Konsumen yang paling tidak bahagia adalah sumber pelajaran terbaik untuk bisnismu." — Bill Gates, co-founder Microsoft | | Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini. Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox. Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!) | | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar