Laman

Sabtu, 26 Desember 2020

Mari ambil istirahat lebih banyak di tahun 2021 | #WeekendProduktif

#WeekendProduktif
bersama Hendri Salim

Happy weekend Streight Face,

Seiring saya mempersiapkan edisi terakhir Weekend Produktif di 2020 ini, jumlah halaman pada Google Docs tempat saya menulis draf tiap minggu sudah menunjukkan angka 118. Setiap kata dan kalimat dalam lembar-lembar itu saya tulis untuk membawa produktivitas kita ke tingkat selanjutnya.

Jadi produktif tak selalu berarti harus melakukan sesuatu. Beristirahat juga termasuk salah satu faktor penting dalam menjaga produktivitas agar tetap tinggi. Long weekend kali ini adalah saat yang tepat untuk beristirahat, sebelum kita memulai kembali di tahun 2021.

Sebagai penutup 2020, mari kita lihat bagaimana istirahat (break) bisa membantumu jadi lebih produktif. Bukan saja selama akhir tahun ini, tapi juga cara melakukan break secara strategis di 2021 dan tahun-tahun setelahnya. 

Mari kita mulai dengan aspek favorit saya, science.
  • Mereka yang memanfaatkan waktu istirahat untuk melakukan sesuatu yang dinikmati melaporkan lebih sedikit sakit kepala, kelelahan mata, dan sakit punggung. Mereka juga punya kepuasan kerja lebih tinggi dan mengalami lebih sedikit burnout. Sumber: Journal of Applied Psychology.
  • Riset oleh Nathaniel Kleitman, seorang ilmuwan dan profesor fisiologi dari Amerika Serikat, menemukan tubuh kita memasuki fase berbeda tiap 90 menit ketika tidur. Dimulai dari light sleep, menuju deep sleep, lalu berulang lagi. Ini juga ditemukan ketika kita aktif. Tingkat konsentrasi kita bergerak dari tinggi ke rendah, lalu berulang lagi setiap 90 menit. Siklus ini disebut juga sebagai ultradian rhythm.
  • Pernah dengar aturan yang menyebut butuh pengalaman 10.000 jam agar jadi ahli di suatu bidang? Penelitian ini dilakukan oleh Anders Ericsson, dan ia juga menemukan bahwa pemain musik profesional biasanya hanya berlatih 90 menit, diikuti dengan istirahat. Tidur siang juga sangat membantu para pemain musik profesional ini untuk tetap segar sepanjang hari.
  • Jika semua temuan itu masih belum meyakinkan kamu, penelitian yang dilakukan Daniel Kahneman (penerima penghargaan Nobel di bidang ilmu ekonomi tahun 2002) menyimpulkan bahwa orang akan mengalami kelelahan dan merasa tidak kompeten seiring dengan jumlah jam yang mereka habiskan untuk beraktivitas.

Ambil istirahat lebih banyak di 2021


Jika ada yang bisa dipetik dari hasil-hasil penelitian di atas, maka itu adalah, "Ambil break lebih banyak di 2021."
  • Kebanyakan orang punya energi terbaik di pagi hari, jadi manfaatkan ini untuk mengerjakan tugas terberat. Seiring waktu berjalan, energi dan mental akan mulai terkuras. Mengerjakan tugas berat di akhir hari bisa jadi keputusan buruk.
  • Setelah memilih tugas terberat, kerjakan tugas itu selama 90 menit. Blokir semua hal yang berpotensi mengganggu selama 90 menit ini, termasuk notifikasi, email, dan lain-lain.
  • Setelah 90 menit, ambil break 15 menit. Kerjakan hal lain yang kamu suka.
  • Jika 90 menit terasa terlalu lama, kamu bisa mempraktikkan teknik Pomodoro: 25 menit fokus, 5 menit istirahat. Ada banyak tool terkait Pomodoro yang kamu bisa unduh di smartphone atau komputer.
  • Jika kamu sudah melakukan semua ini dan masih mengalami burnout setelah 1-2 bulan, ambil break 1-3 hari.


Ambil istirahat dengan cara yang benar


Tak semua istirahat bisa memberimu efek sama. Bahkan, menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Northern Illionis, kebanyakan orang memilih kegiatan yang tidak bagus dalam waktu istirahat mereka. Misalnya: ngemil, ngopi, berbelanja online, atau bergosip. Semua aktivitas ini justru menambah kelelahan.

Ketika kamu beristirahat, lakukan kegiatan yang tak berhubungan dengan pekerjaan kamu. Pengalihan fokus akan membantu kita mengurangi kelelahan, serta memberi waktu bagi tubuh untuk pulih (recover) secara alami.

Berikut beberapa aktivitas positif yang bisa kamu lakukan selama break:
  • Meditasi.
  • Aktivitas fisik, seperti jalan siang, atau sepeda singkat,
  • Belajar hal baru atau bermain game,
  • Melakukan perencanaan hidup dan masa mendatang secara positif, atau
  • Tidur siang.
Khusus untuk tidur siang, ada banyak sekali penelitian lanjutan yang menunjukkan bahwa tidur siang secara cepat dan tepat adalah bentuk break paling efektif. 

Saya pribadi tidak pernah bisa tidur siang. Namun jika kamu bisa, mungkin sebaiknya kamu mencoba ini dan mencatatnya dalam jurnal produktivitasmu. Evaluasi kembali setelah melakukannya selama 1-2 minggu, apakah produktivitas kamu meningkat?

Walau mengambil break terdengar seperti kontraproduktif--bahkan bisa terasa seperti sedang berbuat curang--tapi break yang diambil dengan bertanggung jawab dan tepat akan membuat kamu lebih produktif sepanjang hari.

Sekarang, mari ambil break tahunan kita. Lepaskan diri dari pekerjaan sebisa mungkin, menikmati me time ataupun bersama keluarga. Kita akan bertemu lagi di 2021, dan kita bakal butuh semua energi yang bisa kita kumpulkan.
 

Terima kasih sudah menjadi pembaca setia Weekend Produktif di 2020. Saya akan senang sekali jika kamu punya komentar mengenai newsletter ini, atau sekedar menyampaikan kisah sukses kamu dengan membalas email ini, atau mengisi form komentar. 

Sampai jumpa di 2021. Enjoy your break!

Salam,
Hendri Salim
CEO Tech in Asia Indonesia
Hai, terima kasih sudah membaca email mingguan Weekend Produktif sampai habis. Kamu punya komentar positif untuk tulisan ini? Kamu bisa langsung balas email ini, atau mengisi form komentar.

Semua tulisan Weekend Produktif saya bisa kamu temukan di situs web Tech in Asia Indonesia.

Tidak ingin menerima email dari kami lagi? berhenti berlangganan newsletter (kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar