Laman

Selasa, 20 April 2021

Ibarat cari jodoh, cari kerja juga cocok-cocokan.


Startup dan Teknologi Hari Ini


Selasa, 20 April 2021

Halo Streight Face,

Penasaran nggak sih, gimana cara perusahaan menilai kecocokan calon karyawan dengan kultur mereka? Pakai feeling? Atau raba-raba?

Faktanya, perusahaan sangat cerdik menggunakan pertanyaan enteng yang terdengar sepele sebagai indikator penentu. Soalnya, di luar kemampuan teknis, ada hal-hal lain yang dipertimbangkan perusahaan. Penasaran? Cek rangkumannya di bawah.

P.S. Mau surat pembacamu dibaca oleh lebih dari 20 ribu pembaca newsletter kami? Kamu bisa kirim sekarang. (Mau cerita, tanya tanya, kirim salam? Boleh!)

— Ekky, Tech in Asia

HIGHLIGHT

Pertanyaan ini bisa menentukan cocok tidaknya kamu dengan perusahaan


Dari sudut pandang karyawan, kerja di tempat dengan kultur (dan gaji) yang sesuai dengan kita pasti jadi impian banyak orang. Tapi, dari sudut pandang perusahaan, punya karyawan dengan kultur dan visi misi yang sama dengan perusahaan adalah sebuah keputusan strategis. Jadi, dua pihak ini harus cocok satu sama lain.

Di artikel premium kali ini, Gilang (penulis kami) bertanya langsung pada banyak pakar recruiter yang berbagi tip dan pengalaman mereka dalam melakukan wawancara. Kamu bisa cari tahu:
  • Pertanyaan apa saja yang bisa dipakai perusahaan untuk menilai kecocokan kultur calon karyawan,
  • Bagaimana pertanyaan sepele bisa menyeleksi karyawan yang terlalu text-book, sampai
  • Beberapa sinyal negatif calon karyawan yang sebaiknya dihindari oleh perusahaan
Simak semuanya di sini: 9 Pertanyaan Wawancara untuk Cari Kandidat yang Cocok dengan Kultur Perusahaan 

 

Luckin Coffee kantongi investasi baru pasca kasus pemalsuan pendapatan


Tahun 2020 silam, Luckin Coffee, startup retail kopi asal Cina, sempat tertimpa kasus pemalsuan pendatapan yang berujung pada pengajuan status pailit kepada pengadilan Amerika Serikat. Tampaknya, Luckin Coffee mulai meraih kepercayaan dari investor.
  • Dua sumber dana: Luckin Coffee mengumumkan bahwa mereka resmi menerima pendaaan sebesar US$250 juta dari dua VC, Centurium Capital dan Joy Capital.
  • Bayar denda: Dana yang mereka terima nantinya bakal digunakan untuk restrukturisasi berbagai kewajiban keuangan serta membayar denda kepada badan pengawas modal Amerika Serikat.
Baca selengkapnya di sini: Pasca Kasus Pemalsuan Pendapatan, Luckin Coffee Kantongi Investasi Rp3,6 Triliun

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

Gojek "Bakar" Rp2 Triliun untuk Biayai Operasional Tahun 2019 di Singapura


Meski sudah beroperasi sejak tahun 2018, performa Gojek di Singapura belum bisa menyamai kesuksesannya di negeri asalnya, Indonesia.
 

DAILY DIGEST

  • Ant Group dirumorkan tengah didesak otoritas pemerintah Cina untuk mendivestasi saham Jack Ma demi mengurangi tekanan dari pihak pemerintah Cina. Terkait hal ini, Ant Group membantah rumor tersebut.
  • BukaPengadaan, unit usaha B2B dari Bukalapak, resmi gandeng fintech Modal Rakyat guna membuka peluang pembiayaan bagi UMKM. Fasilitas pembiayaan yang ditawarkan mencapai Rp2 miliar dengan tenor dua sampai tiga bulan.
  • GoMart resmi beroperasi di 11 kota di Indonesia, serta menjalin kerja sama dengan ritel supermarket dan pasar untuk memperluas layanan.
  • ShopeePay kini bisa digunakan untuk membayar Viu Premium. Diharapkan layanan ini bisa meningkatkan angka pengguna premium berkat opsi pembayaran yang beragam.
  • Clubhouse raih pendanaan seri C yang dipimpin oleh modal ventura Andreesen Horowitz dengan besar yang tidak disebutkan. Sumber Reuters menyebutkan nilai valuasi Clubhouse mencapai US$4 miliar.

SURAT PEMBACA 

Mau suratmu dibaca oleh lebih dari 20 ribu pembaca newsletter Tech in Asia Indonesia? Kirim suratmu—baik dalam bentuk pertanyaan, saran, kritik, dan lain-lain—di sini.  

Hai TIA!

Mau cerita-cerita dikit nih, beberapa minggu lalu gue baru diterima kerja karena coba-coba apply lewat Tech in Asia Jobs. Dan ini pertama kali aku kerja di startup. So excited for this opportunity!

Tapi emang berasa beda banget ya atmosfir kantor dan kulturnya? Kalau dulu gue kerja bareng karyawan yang lebih senior, sekarang lebih banyak yang seumuran dan nyambung ngobrolnya, hehe. Pengen cerita itu aja sih, sukses selalu TIA!

— Bagas
Hai Bagas!

Wah, kita turut senang dan mendoakan, semoga sukses terus untuk karir kamu ya!

Pastinya beda banget sih kultur startup dan perusahaan konvensional. Dua-duanya punya kekurangan dan kelebihan. Bisa jadi kamu gak cocok dengan kultur startup, dan sebaliknya. Tinggal dipilih aja yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

Sekali lagi, good luck buat karirnya ya!

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar