Halo Streight Face, Masih ingat enggak, tentang data pertumbuhan sektor fintech yang saya bagikan beberapa waktu lalu? Nah, masih berhubungan dengan data fintech, kali ini saya mau berbagi info tentang daftar perizinan apa saja yang harus dipenuhi startup fintech di Indonesia. Sebab, konon kabarnya, fintech ini jadi salah satu sektor yang perizinannya cukup kompleks. Untuk tahu info selengkapnya cek di bawah, ya! — Diah, Tech in Asia | | Seperti apa kompleksitas perizinan startup fintech di Indonesia? Tahu enggak, jumlah pendanaan di Indonesia beberapa tahun belakangan, paling banyak diraih oleh startup di bidang fintech. Sayangnya, jumlah ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan startup fintech baru di Indonesia. Regulasi perizinan operasional yang makin kompleks di Indonesia ditengarai jadi salah satu penyebabnya. Seperti apa kompleksitas perizinan startup fintech di Indonesia? Akses infografiknya di sini, khusus untuk pelanggan Tech in Asia ID+ | | Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya. | | | Strategi Shopee untuk terjun ke layanan pesan-antar makanan di Indonesia Shopee tengah menyiapkan ekspansinya yang lebih jauh di industri pesan-antar makanan. Merebut pangsa pasar GrabFood dan GoFood menjadi tantangan utama. | | Telkomsel berencana tambah investasi di Gojek - Telkomsel tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan kepemilikan saham di Gojek dengan menambah investasi sebesar Rp4,3 T.
- Hal ini dilakukan terutama setelah melihat hasil positif dari kolaborasi yang telah dilakukan Telkomsel dan Gojek sejak awal 2021
- Kolaborasi ini memang sudah terlihat dari sejumlah inisiatif yang diluncurkan seperti menawarkan paket data internet Telkomsel dengan harga terjangkau bagi para mitra pengemudi serta dukungan terhadap mitra reseller/outlet Telkomsel untuk mendigitalisasi layanannya melalui GoShop.
- Jika Telkomsel kembali menyuntikkan modal, mereka akan menjadi salah satu dari delapan investor terbesar dari GoTo, entitas gabungan hasil merger dengan Tokopedia. Investor besar di entitas ini antara lain adalah raksasa teknologi Google, Alibaba, serta SoftBank.
Berapa total kekayaan CEO Grab pasca perusahaannya merger dengan SPAC? - Salah satu kesepakatan merger antara Grab dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC), Altimeter Growth Corp, adalah 2,2 persen saham akan dimiliki oleh CEO dan co-founder Grab Anthony Tan.
- Lonjakan valuasi Grab juga berpotensi menambah kekayaan Tan sekitar Rp12 T, setelah memperoleh jatah saham sebagai bagian dari kesepakatan.
- Sementara kekayaan petinggi Grab lainnya, co-founder Hooi Ling Tan dan Presiden Grab Ming Maa, masing-masing bakal bertambah sekitar Rp3,7 T dan Rp2 T, menurut data dari Bloomberg Billionaires Index.
| | | Retensi vs akuisisi pengguna, mana yang lebih penting? Akuisisi pengguna baru dan mempertahankan pelanggan (retensi) sama-sama berperan penting dalam pertumbuhan perusahaan. Akuisisi pengguna memperbesar basis pelanggan, sedangkan retensi meningkatkan customer lifetime value bagi perusahaan. Perusahaan perlu menyeimbangkan rencana akuisisi pengguna dan retensi pelanggan yang memaksimalkan ROI. Karena pada akhirnya, kedua aktivitas tersebut merupakan satu kesatuan upaya meningkatkan pemasukan perusahaan. Pelajari lebih lanjut tentang strategi dalam mempertahankan retensi pengguna di Clevertap Live Product Demo. Sesi virtual ini akan menghadirkan sejumlah praktisi yang akan berbagi tentang pentingnya retensi pengguna. Amankan kursi virtual kamu di sini sekarang! | | Mau suratmu dibaca oleh lebih dari 20 ribu pembaca newsletter Tech in Asia Indonesia? Kirim suratmu—baik dalam bentuk pertanyaan, saran, kritik, dan lain-lain—di sini. | | Tulisan Hendri Salim tentang first thinking principles bermanfaat untuk dibaca, terutama bagi orang yang sedang kehabisan ide-ide bisinis. Idenya sederhana sama seperti think out of the box tetapi Hendri Salim mengelaborasikan penjelasannya dengan bagus. Kalau kita sering berhubungan dengan bagian sales, marketing, kita cenderung menerima pendapat pendapat umum tentang suatu hal, dan setelah sekian lama menjelma menjadi our own self restrictions. Sudah saatnya kita challenge our own restrictions untuk menelurkan gagasan baru. — Hari | | | Hai, Hari! Terima kasih atas apresiasi kamu terhadap email mingguan #WeekendProduktif dari CEO Tech in Indonesia. Hal ini jadi bikin Hendri lebih semangat untuk bikin email #WeekendProduktif setiap minggunya. Untuk kamu yang baru berlangganan newsletter kami dan ingin membaca tulisan-tulisan dari Hendri, bisa kamu baca di sini. | | - ID+ LIVE: Essential Guides to Design Promotion on Social Media
| 28 April 2021 Pelajari cara membuat desain promosi di platform Canva, terutama jika penggunanya tidak terlalu berpengalaman dalam dunia desain. Daftar sekarang di sini. - Customer Retention Best Practice for Your Mobile App Users | 30 April 2021
Mau tahu best practice seputar retensi pengguna? Daftarkan diri kamu di Clevertap Live Product Demo. Lewat sesi virtual ini, pelajari tentang pentingnya retensi untuk pertumbuhan perusahaan hingga strategi dalam melakukan retensi. Reservasi gratis di sini. - Turning A Poor Digital Customer Experience Into A Great One | 29 April 2021
Strategi seperti apa yang harus dilakukan dalam membangun customer experience terbaik di era digital saat ini? Lalu bagaimana cara mengukur kesuksesan dari customer experience tersebut? Temukan jawabannya di sini. | | Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini. Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox. Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!) | | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar