Laman

Kamis, 29 April 2021

Yang unik dan menarik dari laporan keuangan Grab sebelum go public


Startup dan Teknologi Hari Ini


Kamis, 29 April 2021

Halo Streight Face,

Tahun 2020 lalu sering disebut sebagai SPAC (Special Purpose Acquisition Company) boom year, gara-gara banyaknya perusahaan yang mengambil opsi go public dengan cara ini. Nggak tanggung-tanggung, tahun lalu total nilai uang yang dikumpulkan dari SPAC ini mencapai US$82 miliar.

Kalau boleh jujur, tahun 2020 kemarin juga jadi tahun pertama saya mengenal istilah SPAC ini.

Bicara soal SPAC, di newsletter hari ini kita akan membahas:

  • Beberapa fakta menarik seputar laporan keuangan Grab yang sedang siap-siap merger dengan SPAC,
  • Kemenparekraf yang kembali selenggarakan program inkubasi startup, dan
  • Masih banyak lagi kabar menarik lainnya.
Ngomong-ngomong, kita masih buka segmen Surat Pembaca nih. Kirim suratmu—baik dalam bentuk pertanyaan, cerita, saran, kritik, dan lain-lain—di sini. Beberapa surat yang menarik sudah kami sertakan di bagian bawah setiap harinya.

— Ekky, Tech in Asia

HIGHLIGHT

Fakta menarik dan mengejutkan seputar laporan keuangan Grab yang baru dirilis 


Dengan resminya Grab mengumumkan bahwa mereka berencana untuk go public lewat jalur merger lewat opsi SPAC, artinya Grab resmi juga membuka laporan keuangannya ke khalayak umum. Nah, dari laporan ini, kami menemukan beberapa fakta menarik dan mengejutkan nih. Beberapa di antaranya:
  • Bisnis ekspedisi mengalahkan bisnis mobilitas: Selama ini kita tentu mengenal Grab sebagai perusahaan ride-hailing yang jadi pesaing kuat Gojek. Menariknya, gara-gara pandemi COVID-19, bisnis pengiriman barang mereka jadi tumbuh subur dan menjadi pemasukan utama startup tersebut.
  • Margin rugi EBIDTA masih tinggi: Pada 2020, rugi EBITDA Grab mencapai US$800 juta dengan penghasilan mencapai US$1,7 miliar, mengindikasikan margin rugi sebesar -47 persen. Bandingkan dengan Uber setahun sebelum IPO yang punya rugi EBITDA di angka -18 persen.
Baca selengkapnya fakta menarik terkait laporan keuangan Grab, khusus pelanggan Tech in Asia ID+.

DAILY DIGEST

Kemenparekraf kembali selenggarakan program inkubasi startup
  • Program yang diberi nama (Baparekraf for Startup) BEKUP 2021 ini merupakan inkubator startup dan pelatihan bagi para founder, praktisi, hingga pakar yang berada di dalam ekosistem startup.
  • Program ini bakal terbagi dua, yaitu program inkubasi startup BEKUP Academy, serta program pelatihan BEKUP Mentor Training Program. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut bakal dilakukan secara daring.
  • Ketua Pelaksana BEKUP 2021 Andi Saptari menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan kewirausahaan dan ekonomi di tanah air.
Startup penyedia layanan smart home Habitap resmi masuk pasar Indonesia
  • Startup asal Singapura ini menandai ekspansinya ke Indonesia dengan meluncurkan sistem smart home yang didukung teknologi Artificial Intelligence (AI) di Savyavasa, sebuah hunian mewah di Jakarta Selatan.
  • Platform ini memudahkan para penghuni dalam mengelola hunian mereka, mulai dari mengoperasikan peralatan seperti digital door dan smart lamp, reservasi fasilitas hunian, memesan kebutuhan sehari-hari, hingga mengundang tamu.
Baca Tech in Asia Indonesia

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

Strategi Shopee untuk terjun ke layanan pesan-antar makanan di Indonesia


Shopee tengah menyiapkan ekspansinya yang lebih jauh di industri pesan-antar makanan. Merebut pangsa pasar GrabFood dan GoFood menjadi tantangan utama.

SURAT PEMBACA 

Mau suratmu dibaca oleh lebih dari 20 ribu pembaca newsletter Tech in Asia Indonesia? Kirim suratmu—baik dalam bentuk pertanyaan, saran, kritik, dan lain-lain—di sini (maksimal 500 karakter.) 

Halo Min, gimana ya cara biar tetap kerja produktif selama bulan puasa? Rasanya kalau sudah masuk jam-jam sore bawaannya ingin nyari takjil aja, udah nggak mau mikir kerjaan lagi. hehe. Selamat puasa buat tim Tech in Asia yang menjalankan!

— Reza H
Halo Reza!

Saya setuju banget sama kamu nih. Kalau sudah jam-jam menjelang buka puasa, saya lebih milih untuk siap-siap buka. Tapi kadang kerjaan jadi lumayan keteteran.

Kalau tip dari saya, biasanya saat buka puasa saja mencoba mulai bekerja lebih pagi lagi, misalnya jam 8 pagi. Tujuannya, supaya di sore hari saya punya waktu lebih luang untuk istirahat. Tapi tip ini mungkin nggak berlaku buat semua orang yah. 

Gitu deh, semoga membantu! Dan selamat berpuasa juga!

EVENT MENDATANG

  • Customer Retention Best Practice for Your Mobile App Users | 30 April 2021
Mau tahu best practice seputar retensi pengguna? Daftarkan diri kamu di Clevertap Live Product Demo. Lewat sesi virtual ini, pelajari tentang pentingnya retensi untuk pertumbuhan perusahaan hingga strategi dalam melakukan retensi. Reservasi gratis di sini
  •  Turning A Poor Digital Customer Experience Into A Great One | 29 April 2021
Strategi seperti apa yang harus dilakukan dalam membangun customer experience terbaik di era digital saat ini? Lalu bagaimana cara mengukur kesuksesan dari customer experience tersebut? Temukan jawabannya di sini
  • Fintech CXO Rountable | 4 Mei 2021
Event terkurasi tempat berkumpulnya para c-level dari industri fintech. Berminat untuk bergabung? Registrasi sekarang di sini.
  • The Intersection of User Experience with User Security | 6 Mei 2021
Semakin banyak perusahaan yang go digital membuat risiko kejahatan siber turut meningkat. Makanya, penting untuk menyelaraskan pengalaman pengguna dengan keamanan yang baik juga. Simak insight dari para pakar user experience dan cyber security di sini
  • Tech in Asia Pitch Night | 22 Juni 2021
Tech in Asia mengundang enam startup dari Asia Tenggara untuk pitching bisnis mereka ke hadapan Charles Ferguson, general manager Globalization Partners. Kamu tertarik untuk mencoba? Daftarkan startup kamu di sini.

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar