Laman

Selasa, 12 Januari 2021

Masyarakat Asia Tenggara hobi nonton, bisnis video streaming makin subur


Startup dan Teknologi Hari Ini


Selasa, 12 Januari 2021

Halo Streight Face,

Apakah kamu pengguna layanan seperti Netflix, Disney+, atau yang lainnya? Kalau iya, berarti saya dan kamu adalah salah satu dari 66 juta orang Indonesia yang menjadi pengguna layanan streaming video on-demand yang dikelola perusahaan over the top global. Setidaknya begitu kata riset Kantar Group.

Ternyata bukan warga +62 doang yang gemar nonton. Tetangga-tetangga kita juga lho. Simak rangkuman beritanya di bawah.

— Ekky, Tech in Asia

HIGHLIGHT

SEA jadi ladang subur bisnis OTT video streaming


Alasan Disney+ dan Hotstar untuk "buru-buru" masuk ke pasar Indonesia di akhir tahun 2020 sepertinya bisa dijustifikasi. Simpelnya, ini gara-gara masyarakat Indonesia dan sekitarnya yang gemar mengonsumsi konten video streaming.

Gojek bersih-bersih laporan keuangan untuk antisipasi langkah merger dan IPO


Gojek Singapura menbukukan pendapatan sebesar US$31.5 juta (Rp445 miliar) di tahun 2019 lalu. hanya saja, kerugian yang mereka alami setelah pajak pendapatan mencapai US$28,6 miliar (Rp404 miliar), 10 kali lipat dibanding tahun 2018.

Mayoritas kerugian tersebut berasal pinjaman mereka ke Pathao sebesar US$17 juta (Rp240 miliar). Akhir tahun kemarin, Gojek Singapura "menghapus" pinjaman tersebut dicatat sebagai impairment loss.

Bersih-bersih angka ini kabarnya berhubungan dengan rumor yang menyebutkan adanya rencana merger antara Grab dengan Gojek, dan rumor merger lainnya antara Gojek dan Tokopedia.

Baca berita selengkapnya mengenai kabar Gojek yang tengah bersih-bersih laporan keuangan

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

Berapa potensi penerimaan pajak negara dari Netflix dan Spotify?

Netflix dan Spotify wajib memungut PPN sejak awal Agustus 2020. Tech in Asia menghitung potensi penerimaan negara dari kedua perusahaan.

Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar)

DAILY DIGEST

Tumbuh pesat Ruangguru selama 2020
  • Startup edutech Ruangguru mengklaim telah melayani lebih dari 22 juta pengguna di seluruh Indonesia hingga Desember 2020. 
  • Jumlah ini meningkat 7 juta pengguna atau 46 persen dari Desember 2019.
  • Tahun 2020 juga menjadi momentum penting Ruangguru yang memulai ekspansinya di Thailand melalui brand StartDee. Tahun sebelumnya, mereka juga ekspansi ke Vietnam dengan merek Kien Guru.

Amazon rancang alat pengukur dengkur saat tidur

  • Alat untuk mendeteksi gejala sleep apnea tersebut mengandalkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dari Alexa.
  • Sleep apnea atau gangguan tidur bisa dilihat dari mendengkur yang keras dan merasa lelah walaupun telah tidur semalaman.

Kantor Twitter dijaga polisi lepas pemblokiran akun Presiden Trump

  • Penjagaan ini merupakan bentuk antisipasi terhadap demonstrasi pendukung Donald Trump yang akan terjadi pada Senin, 11 Januari 2021 waktu setempat.
  • Tampaknya tindakan demonstrasi ini akan menjadi aksi yang sia-sia karena sebagian besar karyawan Twitter bekerja jarak jauh semenjak pandemi COVID-19.

QUOTE HARI INI

"Here's the cold, hard truth: ideas are cheap. Product follow-through is where the money is spent and made."

-- Molly Noris Walker, penulis

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar