Laman

Senin, 01 Maret 2021

The power of K-Pop: dongkrak popularitas e-commerce lokal


Startup dan Teknologi Hari Ini


Senin, 1 Maret 2021

Halo Streight Face,

K-Pop... K-Pop everywhere...

Kalau kamu sadar, sejumlah e-commerce di Indonesia belakangan makin gencar menjadikan artis-artis K-Pop sebagai Brand Ambassador mereka. Ngaku deh, kamu yang bukan penggemar K-Pop pasti juga jadi enggak asing dengan para artisnya gara-gara promo besar-besaran dari para e-commerce lokal kita.

Kabarnya, ini terjadi karena sebagian besar pengguna e-commerce kita berasal dari generasi milenial yang juga jadi penggemar K-Pop. Tapi kira-kira cara ini efektif enggak ya buat meningkatkan jumlah pengguna mereka? 

Cek rangkumannya di bawah! 

— Diah, Tech in Asia

HIGHLIGHT

Kenapa e-commerce lokal jadikan artis K-Pop sebagai brand ambassador


Kalau diperhatikan, hampir seluruh e-commerce di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blilbi menjadikan selebriti K-Pop sebagai brand ambassador (BA). Salah satu alasannya adalah adalah memanfaatkan pengaruh Korean Wave untuk menarik perhatian konsumen. Tapi cara ini efektif enggak ya? 
  • Relevan dengan pengguna: Saat ini, Tokopedia memilih BTS dan Blackpink sebagai BA perusahaan. Begitu pula Shopee yang menunjuk Stray Kids sebagai brand ambassador mereka. Dengan jumlah pengguna yang kebanyakan berasal dari generasi milenial dan Z, kedua perusahaan ini berusaha menjadi relevan dengan mereka.  
  • Dongkrak ketenaran perusahaan: Berdasarkan data konsultan riset pasar iPrice, strategi ini sukses mendongkrak ketenaran Shopee hingga menduduki posisi nomor dua dalam daftar e-commerce terpopuler Indonesia pada kuartal kedua 2019, menyalip Bukalapak. 
  • Daya tarik investor global: Dalam jangka panjang, Korean Wave dinilai bisa menggerakkan perekonomian, dan kembali meningkatkan daya beli generasi muda yang sempat melemah akibat pandemi. Strategi pemasaran ini juga efektif membuat investor global mengucurkan dananya ke perusahaan teknologi di Indonesia.
Baca selengkapnya analisis kekuatan K-Pop yang dongkrak popularitas e-commerce lokal, khusus untuk pelanggan Tech in Asia ID+

Traveloka bakal buka layanan fintech di Vietnam dan Thailand


Mengutip Reuters, Traveloka berencana membentuk perusahaan patungan dengan salah satu bank di Thailand. Sementara di Vietnam, Traveloka masih menjajaki potensi kerja sama dengan perusahaan lain.
  • Sediakan layanan paylater: Rencana investasi ini bakal dilakukan karena adanya kecenderungan pelanggan yang menunggu hingga waktu penerimaan gaji sebelum memesan tiket, sehingga Traveloka memutuskan untuk menyediakan layanan paylater.
  • Kerja sama hingga akuisisi bank: Traveloka berencana bekerja sama dengan Bank BRI, Bank BNI, dan fintech peer-to-peer lending Danamas untuk menyediakan layanan paylater. Perusahaan ini juga mempertimbangkan untuk mengakuisisi bank di Indonesia untuk memperkuat layanan keuangan.
Baca selengkapnya tentang kabar dari Traveloka di sini

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

Kenapa email marketing masih dipakai banyak perusahaan? 
 

Dengan jumlah pengguna email yang lebih banyak dibanding media sosial, pemasaran lewat medium ini punya potensi yang besar (dan lebih murah) untuk dicoba.

Tonton gratis di sini (khusus pengguna terdaftar).

DAILY DIGEST

Payfazz luncurkan fitur warung online 

  • Fitur ini merupakan pengembangan dari fitur Menu Alat Warung yang diluncurkan pada Agustus 2020 lalu.
  • Dengan fitur tersebut, para agen bisa menjual produk fisik secara online melalui tautan Warung Online pada aplikasi Payfazz.

Airbnb rugi Rp70 T selama 2020

  • Sekitar 80 persen dari kerugian tersebut terjadi pada kuartal keempat 2020, diakibatkan oleh biaya-biaya yang harus dibayarkan untuk melantai di bursa saham pada Desember 2020.
  • Airbnb juga memperkirakan pendapatan pada kuartal pertama 2021 ini bakal lebih rendah dibanding periode yang sama pada tahun 2020 lalu. 
  • Meski masih merugi, nilai kapitalisasi pasar Airbnb ditutup menguat dua persen dibanding hari sebelumnya.

Bank Capital klarifikasi rumor diakuisisi Grab dan Sea Group

  • Grab dan Sea Group sebelumnya dikabarkan tertarik mengembangkan layanan bank digital milik PT Bank Capital Indonesia
  • Namun Direktur Utama Bank Capital Wahyu Dwi Aji mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang memang tertarik berinvestasi, namun ia tidak mengonfirmasi kabar yang beredar.
  • Sementara, pihak Grab saat ini menolak untuk mengomentari kabar ini. 

TODAY'S SPOTLIGHT


Kapan waktu yang tepat buat melakukan scaling pada tim engineering? ðŸ¤”


Memutuskan untuk scaling dengan menambah anggota tim engineer berarti jumlah pekerjaan yang ada juga akan bertambah. Kultur startup, di mana semua orang terlibat dalam beberapa proyek, mungkin akan berubah ketika ada anggota baru yang masuk ke dalam tim. 

Faktanya, riset dari konsultan Startup Genome menemukan bahwa sekitar tujuh puluh persen startup telah melakukan scaling secara prematur. Lalu kapan saat yang tepat untuk melakukan scaling pada tim engineering

Yuk, simak jawaban Ajey Gore dari Sequoia Capital di PDC'21 Virtual. Lewat sesinya, kamu bisa mempelajari tentang cara mengelola tim engineering hingga praktik terbaik dalam melakukan scaling
Kesempatan terakhir! Pesan tiket hanya Rp210 ribu

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar