Cukup wajar jika orang-orang pada masa tersebut berasumsi bahwa jumlah operator switchboard hanya akan bertambah, seiring lebih banyak orang yang menggunakan telepon. Tapi tentu saja, sekarang para operator itu kini sudah tergantikan oleh komputer. Sekarang kita sedang memasuki fase di mana AI dan machine learning sudah mulai menggantikan manusia. Persis seperti masa di mana terjadi revolusi industri dan komputer terjadi. Meski beberapa jenis pekerjaan akan hilang, tipe pekerjaan lain pun muncul. Pekerja kasar yang mau belajar cara mengoperasikan mesin akan punya kesempatan lebih baik ketimbang teman-temannya yang hanya punya tenaga. Berbeda dengan para operator switchboard dulu, yang menyangka bahwa pekerjaan mereka bakal terus ada, kita tahu benar bahwa banyak pekerjaan akan digantikan oleh AI dan machine learning. Studi yang dilakukan konsultan bisnis McKinsey menyebut automasi (AI, robot, dan machine learning) bisa menggantikan sekitar 52 persen tenaga kerja—setara 52,6 juta pekerja—di Indonesia, terutama di sektor manufaktur, retail, dan konstruksi. Dalam daftar negara yang bakal merasakan dampak terbesar oleh automasi ini, Indonesia berada di peringkat kelima. Faktor yang akan mempercepat fenomena ini adalah kesadaran banyak perusahaan terhadap potensi keuntungan dari automasi. Dalam studi yang sama, 50 persen responden menyatakan setidaknya ada satu produk AI yang sudah digunakan dalam perusahaan masing-masing. Pemasaran dan penjualan adalah salah satu divisi yang mendapatkan manfaat luar biasa. Penghasilan di divisi itu naik hingga 79 persen berkat implementasi AI, sementara biaya operasional turun 36 persen. Ketimbang mempekerjakan seorang tenaga digital marketer, sudah ada AI yang bisa mengalokasikan anggaran pemasaran perusahaan di berbagai platform secara otomatis untuk mendapatkan laba atas investasi (return of investment) tinggi. Bukan tanpa kabar baik Sisi positifnya adalah, diperkirakan akan ada lebih banyak pekerjaan baru ketimbang yang hilang di Indonesia pada 2030 nanti. Walau sebuah perusahaan telekomunikasi kini sudah tak mempekerjakan ratusan operator switchboard, tapi perusahaan tetap punya ratusan karyawan yang mengerjakan berbagai hal lain, seperti data analytics, pengembangan produk, customer retention, hingga digital marketing yang puluhan tahun lalu belum ada. Mungkin perusahaan masih butuh ribuan petugas layanan pelanggan, tapi mereka pun sudah mulai tergantikan dengan AI juga. Jika nanti engineer atau digital marketing tergantikan dengan AI, maka akan ada pekerjaan lain yang juga akan tercipta dengan fokus tak jauh-jauh dari AI dan machine learning. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar