Laman

Rabu, 24 Maret 2021

Startup India yang kalahkan China di industri hardware


Startup dan Teknologi Hari Ini


Rabu, 24 Maret 2021

Halo Streight Face,

Kalau berbicara soal produk hardware, China bisa dibilang jadi negara yang menguasai pasar di sektor ini. Coba cek di sekeliling kamu, ada berapa produk hardware dari China yang kamu punya? 

Tapi, ternyata China enggak melulu pesaing berat di bidang ini. BoAT, perusahaann yang bikin kabel dan charger smartphone asal India ini, sekarang jadi perusahaan wearable terbesar kelima di dunia menurut riset IDC. 

Kira-kira apa yang bikin perusahaan ini tumbuh pesat? Cek jawabannya di bawah, ya! 

— Diah, Tech in Asia

HIGHLIGHT

Startup India yang kalahkan China di industri hardware


Menjadi produk hardware yang sukses tidaklah mudah, terutama di Asia di mana China selalu jadi pesaing berat. Tapi BoAT berkata lain. Perusahaan yang menjual kabel dan charger smartphone ini menjelma menjadi salah satu perusahaan wearable terbesar kelima di dunia berdasarkan volume penjualan, menurut perusahaan riset pasar IDC.
  • Berkat semangat nasionalisme: Iklim geopolitik India yang berbeda dengan China mendorong pembeli lokal untuk membeli produk buatan India. Akibat beberapa insiden, masyarakat India mulai memiliki sentimen anti-China. BoAt ada di posisi yang tepat untuk menanggapi sentimen tersebut dan mengalahkan pesaing mereka yang berasal dari China,
  • Pandemi jadi pemicu: Tidak seperti banyak industri lain, pandemi ternyata justru membantu industri earphone, baik di India maupun secara global. Mengingat semakin banyaknya masyarakat yang bekerja di rumah dan lumrahnya meeting virtual, penjualan perangkat seperti eartphone pun melonjak.
  • Brand positioning yang tepat: Satu kesalahan paling umum yang dilakukan perusahaan India di masa lalu adalah terlalu menekankan produk dengan harga yang murah. Berafiliasi dengan bintang film, penyanyi, dan atlet nasional, membuat BoAt bisa meniru apa yang dilakukan Apple ketika meluncurkan AirPods.
Baca ulasan selengkapnya di sini, khusus untuk Pelanggan Tech in Asia ID+

Best practice seputar user experience dari Tiket.com & Blibli.com


Salah satu cara untuk meningkatkan retensi pengguna adalah dengan memberikan pengalaman terbaik setiap mereka menggunakan produk yang kita kembangkan. 

Melalui ID+ Live beberapa waktu lalu, Tech in Asia mengajak dua orang praktisi yang berpengalaman bidang user experience untuk berbagi insight

Meidirasari Putri selaku UX Research Lead di Tiket.com berbagi tentang cara melakukan UX research dalam waktu singkat. Sementara, Edwin Mohammad, Lead UX Writer dari Blibli.com berbicara soal peran UX writer yang mengubah data menjadi kata-kata. 

Kamu bisa tonton dua sesi penuh insight di sini, khusus pelanggan Tech in Asia ID+

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

[Infografik] Perkembangan Bisnis E-warung di Indonesia


Warung tradisional kini telah menjadi medan perebutan pengaruh bagi vertikal bisnis e-payment dan fintech pembayaran di Indonesia.

Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar).

DAILY DIGEST

Discord dikabarkan akan dijual 

  • Nilai penawaran Discord senilai Rp 144 T ini kabarnya telah menarik minat sejumlah pihak dan kabarnya telah berada dalam tahap kesepakatan final.
  • Discord sendiri saat ini telah berkembang menjadi platform komunikasi online yang diperhitungkan bagi komunitas gamer dan pelaku industri video game.
  • Sejak diluncurkan tahun 2015 silam, pengguna aktif Discord telah mencapai 140 juta orang. 

Wakil Presiden Google Mengundurkan Diri

  • Selama menjabat, Wakil Presiden Google Caesar Sangupta berperan meningkatkan jumlah pengguna di negara berpenduduk besar seperti Indonesia dan India, serta membangun infrastruktur pembayaran Google Pay.
  • Menurut laporan Bloomberg, Sengupta mengundurkan diri untuk membangun bisnis baru, setelah 15 tahun berkarier di perusahaan mesin pencari raksasa tersebut.

Epic Games raih pendanaan Rp14 T

  • Pasca penggalangan dana, valuasi perusahaan tersebut diperkirakan meningkat menjadi Rp403 T dari valuasi sebelumnya sekitar Rp249 T.
  • Putaran pendanaan terbaru ini hanya berselang delapan bulan dari pendanaan terakhir yang diterima Epic Games pada bulan Juli 2020.
  • Saat itu, mereka berhasil menggalang dana sebesar Rp25 T dengan partisipasi dari raksasa teknologi asal Jepang, Sony.

EXCLUSIVE EVENT

Data merupakan tool yang sangat berguna bagi perusahaan. Riset dari Universitas Texas menyebutkan, bisnis berhasil mendapat keuntungan finansial lebih besar setelah meningkatkan kualitas data mereka.

Mau belajar soal data-driven? Yuk, daftarkan diri kamu di PDC'21 Virtual!

Lewat sesinya, Prukalpa Sankar selaku Co-Founder Atlan akan berbagi tentang cara membangun kultur data-driven pada perusahaan. 

Sebelumnya, Prukalpa pernah mendirikan SocialCops, perusahaan data global yang membantu sejumlah proyek sosial di dunia. Prukalpa juga masuk ke dalam daftar 30 Under 30 Asia majalah Forbes dan top Young Business Women versi CNBC. 
Pesan tiket hanya Rp350 ribu

EVENT MENDATANG

  • PDC'21 Virtual | 7-8 April 2021
Temukan tip praktis dari 20+ expert di bidang pengembangan produk hingga kesempatan networking dengan para pemimpin industri teknologi. Pesan tiket sekarang di sini
  • Road to PDC'21 Virtual: Essential Product Framework | 25 Maret 2021
Pelajari cara mengimplementasikan framework dalam pengembangan produk bersama product leader dari Xfers, OVO, dan Pomelo. Reservasi gratis di sini

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar