Laman

Selasa, 09 Maret 2021

Ramai-ramai investasi lewat aplikasi selama pandemi


Startup dan Teknologi Hari Ini


Selasa, 9 Maret 2021

Halo Streight Face,

Penetrasi teknologi yang pesat serta kemudahan akses informasi, kayanya membuat kita makin mudah mempelajari banyak hal, termasuk manajemen keuangan di bidang investasi. Saya yakin, kamu pasti punya minimal satu aplikasi investasi di gawai yang kamu miliki. 

Kalau menurut Laporan Keuangan Seluler 2020, aplikasi investasi jadi salah satu platform yang punya pertumbuhan tinggi selain super-app

Kabarnya, tren investasi ini didominasi oleh investor pemula yang penguasaan asetnya relatif kecil. 

Cek ulasannya di bawah, ya! 

— Diah, Tech in Asia

HIGHLIGHT

Ramai-ramai investasi lewat aplikasi selama pandemi 


Data KSEI per Desember 2020 menunjukkan porsi investor retail berusia 30-40 tahun telah mencapai lebih dari 70 persen dari total. Sebanyak lebih dari 50 persen tercatat memiliki rekening di aplikasi investasi. Hal ini menunjukkan pentingnya peran aplikasi investasi dalam menyediakan akses kepada investor pemula. 
  • Investor retail pemula: Investor retail pemula yang berasal dari kalangan milenial jadi penyebab utama ramainya traksi aplikasi investasi. Bagi FUNDtastic, hampir 90 persen penggunanya berasal milenial, sedangkan di Pluang jumlahnya mencapai sepertiga dari total pengguna.
  • Saham jadi instrumen paling mendominasi: Mengutip data dari KSEI 2020, investor saham jadi yang paling mendominasi, disusul reksadana dan surat berharga. 
  • Gen Z sebagai pengguna potensial: Secara ekonomi Gen Z memang belum jadi target pasar yang utama. Namun karakteristiknya yang cepat mengadopsi teknologi dan populasinya yang besar dapat menjadikan mereka sebagai pengguna potensial di masa mendatang. 
Baca analisis selengkapnya tentang tren kemudahan investasi via aplikasi, khusus untuk Pelanggan Tech in Asia ID+

Pemanfaatan platform social commerce naik di tahun 2020


Qiscus, perusahaan teknologi yang fokus terhadap penyediaan platform percakapan multichannel, mengklaim adanya peningkatan pemanfaatan produk mereka di segmen social commerce sepanjang tahun 2020.  
  • Pentingnya aktivitas chatting: Kenaikan adopsi platform social commerce menunjukkan bahwa aktivitas chatting sebagai medium berkomunikasi antara pihak penjual dengan pembeli sangatlah dibutuhkan. 
  • Kenaikan segmen e-commerce: Pertumbuhan e-commerce yang tinggi di 2020, membuat tools social commerce seperti Qiscus juga melonjak tajam dibandingkan tahun 2019. 
Baca selengkapnya tentang peningkatan adopsi social commerce di Indonesia di sini

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

Nasib startup transportasi online kecil di bawah bayangan Grab dan Gojek
 

Menghadirkan layanan pemesanan moda transportasi di Indonesia bukanlah perkara mudah dengan adanya dua pemain besar seperti Grab dan Gojek.

Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar).

DAILY DIGEST

Lazada gandeng Grab untuk pengiriman paket

  • Paket dari Lazada nantinya akan dikirimkan oleh armada khusus Grab yang menggunakan kendaraan roda dua bertenaga listrik demi mengurangi polusi udara.
  • Layanan pengiriman paket tersebut saat ini hanya tersedia di kawasan Jabodetabek. 
  • Grab sendiri telah menjalin kerja sama dengan manufaktur kendaraan motor berbasis listrik lokal seperti Viar dan Selis, serta merk pabrikan internasional seperti Kymco, untuk mewujudkan komitmen kendaraan listrik ramah lingkungan ini.

Kedai Sayur rilis aplikasi KedaiMart

  • Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membeli kebutuhan bahan pokok sehari-hari secara online.
  • Layanan KedaiMart kini tersedia di area Jabodetabek dengan gratis biaya kirim untuk pembelian minimal Rp150 ribu. Aplikasi ini memiliki fitur "pick and choose", yang memungkinkan pengguna untuk memilih tingkat kesegaran produk dan kematangan buah yang mereka inginkan.

99 Group Tunjuk Wasudewan jadi Deputi CEO Indonesia

  • Dengan jabatan ini, Wasudewan bertanggung jawab dalam memimpin bisnis properti 99 Group di Indonesia dan melaporkan kinerjanya langsung kepada Ming H Chong selaku CEO 99 Group Indonesia dan Darius Cheung selaku co-founder dan CEO 99 Group.
  • Wasudewan sebelumnya pernah menjabat sebagai Country Manager Rumah.com, marketplace properti yang merupakan anak usaha PropertyGuru, pesaing dari 99 Group. Di sana, ia bertanggung jawab mengatur penjualan dan operasional, serta meningkatkan profitabilitas marketplace tersebut selama empat tahun.
  • Indonesia saat ini merupakan pasar terbesar 99 Group. Negara ini menyumbang sekitar 78 persen dari total kunjungan untuk perusahaan yang beroperasi di Asia Tenggara tersebut.

EVENT MENDATANG

  • PDC'21 Virtual | 7-8 April 2021
Temukan tip praktis dari 20+ expert di bidang pengembangan produk hingga kesempatan networking dengan para pemimpin industri teknologi. Pesan tiket sekarang hanya Rp350 ribu (harga normal Rp700 ribu). 

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar