| Halo Streight Face,
Gojek dan Grab bisa dibilang jadi dua perusahaan ride-hailing yang mendominasi di Indonesia. Keduanya bahkan pernah saling klaim sebagai aplikasi yang paling banyak penggunanya di tanah air.
Namun, iklim persaingan keduanya berbeda di negara tetangga. Setahun pertama beroperasi di Singapura, Gojek mencatat kerugian hingga Rp2 T. Gojek di Singapura belum bisa menyamai kesuksesannya di Indonesia.
Scroll ke bawah untuk baca rangkumannya, ya!
— Diah, Tech in Asia | | Mau dapat akses Tech in Asia ID+ gratis selama setahun? Bantu kami memahami apa saja yang menjadi tantangan kamu serta seberapa besar tingkat pemanfaatan teknologi dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Dapatkan kesempatan mendapatkan 5 (lima) tiket Product Development Conference & 5 (lima) akses konten premium Tech in Asia ID+ selama 1 tahun untuk 10 (sepuluh) responden yang beruntung. Isi survei di sini. | | | Harga yang harus dibayar Gojek untuk memasuki pasar Singapura
Velox Digital Singapore—badan usaha Gojek di Singapura—mencatat kerugian sebesar Rp2 T di 2019, di tahun pertama mereka beroperasi. - Kerugian kecil: Sebenarnya, kerugian tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan Rp77,5 T yang digalang Gojek dari para investor. Gojek masuk ke Singapura tahun 2018. Dalam waktu satu tahun, perusahaan ini mengklaim sudah melayani 30 juta perjalanan.
- Grab jadi kompetitor utama: Grab yang dianggap sebagai kompetitor utama Gojek memegang lebih dari 90 persen pangsa pasar di 2019 dan 2020. Selain itu, Grab juga mengaku sudah berhasil mencapai titik impas untuk sektor transportasi orang pada semua negara tempatnya beroperasi.
- GoFood dan Gopay belum tersedia di Singapura: Layanan GoFood dan GoPay—yang membantu Gojek melewati pandemi di Indonesia—masih belum tersedia di Singapura. Saat ini pengguna Gojek di Singapura baru bisa menggunakan DBS Paylah sebagai opsi pembayaran, selain dengan kartu kredit atau uang tunai.
Baca ulasan lengkap terkait Gojek yang masih harus "bakar uang" untuk bertahan di Singapura, khusus untuk Pelanggan Tech in Asia ID+ | | Layanan fintech JD tunda IPO di Shanghai
JD Technology mengumumkan penundaan rencana pendaftaran perusahaan mereka ke bursa saham di Shanghai.
Rencana IPO tersebut sudah diumumkan sejak akhir tahun lalu, dengan perkiraan tambahan modal yang akan masuk senilai Rp44,5 T.
Dengan adanya perubahan strategis, rebranding, serta pergantian di posisi strategis, JD menilai melanjutkan rencana IPO bukanlah hal yang bijak.
Baca selengkapnya tentang JD Technology yang menunda rencana IPO mereka di sini. | | | Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya. | |  | Nasib startup transportasi online kecil di bawah bayangan Grab dan Gojek
Menghadirkan layanan pemesanan moda transportasi di Indonesia bukanlah perkara mudah dengan adanya dua pemain besar seperti Grab dan Gojek.
Baca gratis di sini (khusus pengguna terdaftar). | | Penghasilan Discord melonjak tiga kali lipat selama 2020 - Discord disebut meraup penghasilan Rp1,8 T selama 2020, naik dari Rp706 M pada tahun sebelumnya.
- Lonjakan tersebut disebabkan oleh peningkatan jumlah pengguna yang menggunakan Discord untuk terus berkomunikasi di masa pandemi.
- Seluruh pendapatan tersebut diperoleh dari biaya langganan yang dibayar para pengguna premium untuk menikmati sejumlah fitur eksklusif, seperti emoji khusus atau tampilan video dengan resolusi tinggi.
PayPal akuisisi Curv - Pembelian perusahaan teknologi bernama Curv ini akan menjadi bagian dari strategi PayPal untuk mengintegrasikan teknologi pengamanan cryptocurrency ke dalam platform layanan fintech mereka.
- Ke depannya, pelanggan PayPal bisa membeli, menyimpan, dan menggunakan mata uang kripto untuk keperluan transaksi yang lebih mudah lagi dibandingkan sebelumnya.
Singapura wajibkan tes kelayakan pengendara sepeda listrik - Tes pemahaman teori berkendara ini bulan depan akan didahului dengan proses edukasi terlebih dahulu, sebelum mulai diselenggarakan paling lambat pada pertengahan tahun 2021.
- Beberapa bentuk aturan yang dikeluarkan oleh tim studi keselamatan kendaraan listrik pribadi ini antara lain umur pengemudi wajib di atas 16 tahun hingga larangan untuk mengakses perangkat mobile selama berkendara.
| | - PDC'21 Virtual | 7-8 April 2021
Temukan tip praktis dari 20+ expert di bidang pengembangan produk hingga kesempatan networking dengan para pemimpin industri teknologi. Pesan tiket sekarang hanya Rp350 ribu (harga normal Rp700 ribu). | | Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.
Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.
Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!) | | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar