Halo Streight Face, Sejak pandemi COVID-19, saya memperhatikan kalau adik saya jadi hobi nonton pertandingan UFC. Iseng saya tanya ke dia, "tahu One Championship nggak? Miri-mirip sama UFC, lo." Dia geleng-geleng kepala. Mungkin seperti adik saya, banyak penggemar pertandingan MMA yang kurang mengenal brand One Championship, kompetitor UFC asal Asia yang mengklaim sebagai pelaku industri bela diri campuran terbesar di Asia. Apakah klaim tersebut tercermin di lapangan dan di laporan keuangannya? Editor-in-chief Tech in Asia Terence Lee mencoba mengupas tuntas hal tersebut. Selengkapnya, cek di bawah. — Ekky, Tech in Asia | | Laporan pendapatan One Championship: masih rugi besar Kalau dilihat dari data Google Trends, One Championship masih tertinggal dari UFC, yang merupakan organisasi MMA terdepan di dunia. Selain di Myanmar, perbedaan kedua brand tersebut masih terpaut cukup jauh. - Biaya pemasaran yang membengkak: Demi meraih popularitas di Asia, One Championship sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, bahkan lebih besar dari pendapatan mereka.
- Mengandalkan hak siar: Meski masih merugi, One Championship menikmati peningkatan pendapatan dari hak siar dari tahun ke tahun. Analisa kami mengatakan hak siar bakal jadi sumber pendapatan utama mereka di tahun-tahun mendatang.
- Model bisnis yang menantang: Masyarakat di Asia masih cenderung enggan membayar untuk menikmati konten. Ini yang menyebabkan One Championship masih mengandalkan lisensi hak siar sebagai sumber pemasukan utama, berbeda dari UFC.
Baca selengkapnya analisa mendalam kami soal bisnis dan keuangan One Championship, eksklusif untuk pelanggan Tech in Asia ID+. | | Startup social commerce KitaBeli dapat pendanaan Rp144 miliar KitaBeli mengumumkan bahwa pihak mereka telah menutup putaran pendanaan seri A sebesar US$10 juta yang dipimpin oleh Go-Ventures, perusahaan modal ventura milik Gojek. Investor seperti East Ventures dan AC Ventures juga ikut dalam putaran pendanaan ini. - Profil singkat: Baru didirikan sejak Maret 2020 silam, startup ini menyediakan platform untuk menjual kebutuhan sehari-hari seperti fast-moving consumer goods (FMCG) dan produk segar seperti sayuran dan buah-buahan.
- Rencana ekspansi: Ivana Tjandra selaku Co-Founder dan COO KitaBeli mengungkapkan rencana mereka menghubungkan para petani dan pemasok dengan konsumen yang berada di kota-kota tier 2 hingga 4 di Indonesia.
Baca selengkapnya berita pendanaan terbaru startup social commerce KitaBeli. | | Gimana cara mengelola bisnis di era post-pandemic? Mengembangkan bisnis startup di tengah segelintir pemain besar yang mendominasi pasar tentu jadi tantangan tersendiri. Apalagi di era post pandemic seperti ini, startup perlu merancang strategi khusus agar tidak salah dalam mengambil keputusan bisnis. Lewat sesi di Tech in Asia x Lenovo ID Virtual Meetup Event, Dimas Surya Yaputra selaku Co-founder & CCO, Tiket.com, Eddi Danusaputro selaku CEO Mandiri Capital Indonesia, dan Budi Janto President Director & Country General Manager Lenovo Indonesia tentang cara mempertahankan bisnis pada era post-pandemic di Tech in Asia x Lenovo ID Virtual Meetup Event. cara mengelola bisnis yang tepat di tahun 2021. Jika kamu tertarik untuk dapat insight dan best practice dari para expert, daftarkan diri kamu sekarang di sini. Gratis, lo! | | Clubhouse untuk Android masih butuh beberapa bulan lagi untuk hadir - Co-founder Clubhouse bilang kalau timnya sedang dalam proses menggarap versi Android, dan masih perlu waktu beberapa bulan sampai bisa dirilis.
- Sementara itu, fitur Spaces milik Twitter yang akan menjadi pesaing langsung Clubhouse sudah masuk ke tahap uji coba baik di iOS maupun Android, dengan rencana bakal dirilis penuh pada bulan April 2021 mendatang.
Pemerintah Filipina anggarkan Rp73 miliar buat startup lokal - Program pendanaan ini sejalan dengan program akselerator Innovative Startup Act yang diluncurkan pada 2019.
- Besaran investasi yang akan dikucurkan berkisar antara US$100.000 (Rp1,4 miliar) hingga US$500.000 (Rp7,2 miliar) per perusahaan.
Produsen perangkat gaming Razer raih keuntungan di tahun 2020 - Menurut laporan keuangan tahun 2020, pendapatan mereka di tahun 2020 berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu US$1,2 miliar (sekitar Rp17,3 triliun).
- Selain perangkat gaming, tetapi Razer juga melihat pertumbuhan pendapatan di layanan lain, seperti uang virtual Razer Gold, dan platform pembayaran digital Razer Fintech.
| | - PDC'21 Virtual | 7-8 April 2021
Temukan tip praktis dari 20+ expert di bidang pengembangan produk hingga kesempatan networking dengan para pemimpin industri teknologi. Beli tiket di sini. - Road to PDC'21 Virtual: Essential Product Framework | 25 Maret 2021
Pelajari cara mengimplementasikan framework dalam pengembangan produk bersama product leader dari Xfers, OVO, dan Pomelo. Daftar gratis di sini. | | Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini. Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox. Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!) | | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar