Laman

Jumat, 05 Maret 2021

Bisakah JustCo jadi unicorn co-working space?


Startup dan Teknologi Hari Ini


Jumat, 5 Maret 2021

Halo Streight Face,

Sepanjang 2020 kemarin, di saat banyak perusahaan co-working berbenah karena dampak COVID-19, JustCo—startup co-working asal Singapura—justru punya nilai valuasi yang makin meningkat.

Kok bisa ya? cek rangkumannya di bawah. 

Btw, kalau kamu lagi ingin belajar tentang UX Research, atau justru mau curhat permasalahan yang kamu hadapi sebagai seorang UX Researcher , yuk ikut event ID+ Live yang bakal diselenggarakan besok. Cek info selengkapnya di sini

— Diah, Tech in Asia

HIGHLIGHT

JustCo: startup co-working yang nilai valuasinya justru meningkat selama pandemi


Saat banyak bisnis co-working space di seluruh dunia sedang fokus menangani dampak buruk COVID-19, nilai valuasi JustCo justru makin meningkat hingga Rp14 T. Apa alasannya?
  • Punya mitra yang tepat: JustCo telah menggalang dana dari Frasers pemilik dan pengelola sejumlah properti. Memilih investor strategis sekaligus pemilik properti memungkinkan JustCo untuk "mendarat dengan mulus" di pasar yang baru. Langkah ini juga mempercepat ekspansi bisnisnya. 
  • Sistem sewa yang fleksibel: JustCo menyediakan konsep ruang kerja baru on-demand yang memungkinkan pengguna untuk membayar sesuai durasi yang dihabiskan di JustCo, alih-alih membayar biaya bulanan. Pengguna masih memiliki akses ke hot desk, bilik telepon, ruang rapat, serta fasilitas lainnya.
Baca insight selengkapnya tentang valuasi JustCo, khusus untuk pelanggan Tech in Asia ID+

Konsistensi jadi penentu kesuksesan IPO startup


Belakangan, kabar tentang sejumlah perusahaan teknologi yang ingin go public makin banyak dibicarakan. Opsi IPO melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau SPAC disebut jadi opsi yang paling banyak dipertimbangkan. 

Managing Partners Jungle Ventures David Gowdey mengatakan perusahaan yang hendak go public melalui opsi ini memang akan lebih cepat menuju pasar modal AS. Namun, ia mengingatkan bahwa startup harus memiliki valuasi dan kapitalisasi pasar yang cukup agar mendapat perhatian dari investor.

Kamu bisa baca selengkapnya saran dari Jungle Ventures tentang startup yang ingin IPO di sini

ARTIKEL PREMIUM PILIHAN

Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya.

Nasib startup transportasi online kecil di bawah bayangan Grab dan Gojek
 

Menghadirkan layanan pemesanan moda transportasi di Indonesia bukanlah perkara mudah dengan adanya dua pemain besar seperti Grab dan Gojek.

Tonton gratis di sini (khusus pengguna terdaftar).

DAILY DIGEST

Ikatan Alumni ITB bikin Startup Pitching Day

  • Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) baru saja mengadakan Startup Pitching Day pada tanggal 3 Maret 2021 yang lalu.
  • Dari 90 peserta, terpilih lima startup yang bisa mempresentasikan ide mereka secara langsung di hadapan para investor dan penggiat startup.
  • Panelis yang mengikuti acara ini antara lain antara lain Prasetia Dwidharma dari eFishery, hingga MDI Ventures.

Razer hadirkan DevCon 2021 khusus untuk para developer game

  • Razer DevCon terdiri dari serangkaian panel berdurasi kurang lebih empat jam yang fokus mendiskusikan topik teknologi yang berkaitan dengan industri game.
  • Acara ini akan diisi oleh berbagai ahli dari perusahaan game ternama seperti Activision, Blizzard, Studio Vibe Avenue, dan iLLOGIKA. Konferensi ini juga bisa diikuti oleh developer game untuk ekosistem PC, konsol, maupun mobile

Twitter uji coba layanan baru untuk keperluan belanja e-commerce

  • Fitur ini memperlihatkan detail seputar produk, meliputi harga dan vendor penjual. Selanjutnya, pengguna Twitter hanya perlu menekan tombol belanja, untuk berpindah ke halaman pembayaran checkout si pengiklan.
  • Fitur tersebut nantinya akan memosisikan Twitter sebagai media penemuan produk-produk menarik yang disesuaikan dengan algoritme minat si pengguna. 
  • Hal ini dilakukan karena Twitter berniat mengusung pengalaman social commerce yang lebih menarik di platform mereka ke depannya.

TODAY'S SPOTLIGHT


Cara scaling produk Buy Now Pay Later ala hoolah


Tahu enggak, pertumbuhan layanan paylater di Asia Pasifik diperkirakan bakal jadi yang tertinggi di dunia sepanjang 2020 hingga 2027. Fenomena ini didorong oleh penetrasi internet mobile yang tumbuh pesat.

hoolah, adalah platform penyedia layanan buy now paylater yang terkemuka di Asia. Perusahaan asal Singapura ini mengklaim, total transaksi yang terjadi di platformnya tumbuh lebih dari 700 persen hingga akhir 2020. 

Ingin tahu bagaimana cara hoolah mengembangkan hingga melakukan scalling pada produk mereka? Kamu bisa simak insight dari Arvin Singh selaku COO sekaligus Co-Founder hoolah di PDC'21 Virtual. 
Amankan tiket kamu sekarang

LOKER MINGGU INI

Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar