Iwanbanaran.com - Caakkk... Seperti yang sampeyan ketahui, Francesco Bagnaia (Ducati Lenoco Team) berhasil meraih kemenangan back to back pada GP Aragon dan Misano. Tentunya kemenangan tersebut memungkinkan Bagnaia untuk merebut gelar juara pada musim ini meskipun peluangnya memang terbilang sulit. Selain itu, tentu butuh kerjasama rider Ducati lain untuk menahan Fabio Quartararo. Namun Paolo Ciabatti selaku direktur sport Ducati mengaku sangat memimpikan gelar juara dunia sejak 2007 silam, bahkan doi mengatakan bahwa ingin melihat tribun penonton yang berwarna kuning berganti menjadi warna merah...

"Kami adalah produsen kecil, tetapi kami banyak berinvestasi dalam teknologi. Kami saat ini memimpin kejuaraan konstruktor dengan 13 poin di depan Yamaha, dan juga sangat dekat dengan tim. Minggu lalu, tribun penonton berwarna kuning, dengan para penggemar bersemangat untuk menyambut balapan terakhir Valentino Rossi di Italia. Sekarang mari berharap tahun depan tribun tersebut akan berubah menjadi merah. Pecco Bagnaia adalah pebalap dari VR46 Academy, dan dia mengendarai Ducati. Kami berharap di masa depan Ducati dan Bagnaia akan berada di MotoGP seperti Ferrari di F1" ujar Paolo Ciabatti via GPone.

Musim 2022 Ducati akan memiliki delapan pembalap cak di grid MotoGP, dan hampir semuanya adalah pembalap muda. Namun mengenai penerus Valentino Rossi, Ciabatti mengungkapkan bahwa tidak ada yang bisa menggantikan Rossi. Terutama dalam hal citra dan popularitas, Valentino Rossi memiliki ciri khasnya tersendiri dan MotoGP makin terkenal berkat andil The Doctor...

"Kami memiliki banyak rookie yang kuat yakni Martin, Bastianini, yang juga naik podium dengan mengendarai motor yang berusia dua tahun. Lalu ada Bagnaia, yang bagaimanapun bukanlah Rossi yang baru, karena Valentino telah menjadi juara selama lebih dari dua puluh tahun. Popularitas olahraga ini juga meningkat berkat dia, dalam hal citra aku pikir hanya ada satu Valentino dan tidak akan pernah ada yang lain. Dia adalah karakter seperti Michael Jordan. Ada banyak juara dalam bola basket, tetapi hanya ada satu Jordan" tutup Paolo Ciabatti....(RA iwb)