Halo Streight Face, Memasuki bulan Mei 2021, kita makin santer mendengar rencana para unikorn Indonesia melantai di bursa saham. Uniknya, sejak beberapa tahun ke belakang sudah ada beberapa startup teknologi yang terlebih dahulu IPO. Hanya saja nama mereka mungkin nggak begitu terdengar dibanding dengan raksasa teknologi semacam Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya. Masih membahas soal IPO, di newsletter kali ini, kita akan membahas: - performa beberapa startup teknologi yang sudah lebih dulu go public
- platform investasi Bibit dan startup kuliner Hangry yang baru saja dapat pendanaan, dan
- masih banyak lagi kabar menarik lainnya.
— Ekky, Tech in Asia | | Performa saham startup teknologi yang sudah lebih dahulu go public Di Indonesia, beberapa startup teknologi sudah ada yang melantai ke bursa saham, mendahulu para unikorn kita. Beberapa nama yang mungkin kamu pernah dengar: Kioson, Passpod, MCash, Pigijo, dan Cashlez. Kalau boleh kami simpulkan, BEI belum ramah buat startup teknologi. - Tren yang buruk: Hampir semua saham startup ini punya perjalanan yang sama; sempat melejit di awal peluncurannya, kemudian berangsur-angsur memburuk.
- Masih belum familier: Investor perusahaan konvesional masih menilai perusahaan lewat besar aset dan margin profit yang di raih. Perusahaan startup teknologi kerap mengorbankan profit demi mengejar pertumbuhan bisnis yang agresif.
- IPO unikorn bisa ubah tren: nah, dengan masuknya perusahaan unikorn ke pasar saham nantinya, diharapkan ini bakal bawa tren positif juga buat startup teknologi lain.
Baca selengkapnya laporan dan analisis mendalam kami soal performa saham dan peluang melantai di bursa saham buat startup teknologi Indonesia, khusus buat pelanggan Tech in Asia ID+ | | Platform reksa dana Bibit raih pendanaan Rp940 miliar - Pendanaan ini dipimpin oleh Sequoia Capital India dengan keterlibatan dari sejumlah investor seperti Prosus Ventures, Tencent, dan Harvard Management Company. Investor lama Bibit, East Ventures dan AC Ventures, juga kembali berpartisipasi.
- Dana segar yang diperoleh Bibit ini akan mereka gunakan untuk meluncurkan produk baru, mengembangkan teknologi, memperkuat tim dengan rekrutan baru, serta meningkatkan edukasi seputar topik finansial.
- Pendanaan terbaru ini menyusul putaran pendanaan sebelumnya yang diraih Bibit pada awal Januari 2021. Saat itu, Bibit berhasil meraih pendanaan Rp418 miliar.
Startup kulier Hangry juga raih pendaaan baru sebesar Rp118 miliar - Masih berita seputar pendanaan, putaran pendanaan seri A buat Hangry ini dipimpin oleh Alpha JWC Ventures dan diikuti oleh Atlas Pacific Capital, SALT Ventures, dan Heyokha Brothers.
- Rencananya, dana ini bakal digunakan Hangry untuk melakukan ekspansi secara nasional dengan target membangun lebih dari 120 outlet pada tahun 2021 dan 2022. Mereka juga menargetkan untuk membuka lebih dari 20 restoran dine-in di tahun 2021.
- Sejauh ini, Hangry sudah meluncurkan sejumlah brand F&B seperti Kopi Dari Pada, Moon Chicken, San Gyu, dan Ayam Koplo.
| | Setiap bulannya pemilik akun gratis Tech in Asia Indonesia berkesempatan untuk membaca satu artikel premium pilihan kami. Baca gratis artikel di bawah atau lihat artikel premium lainnya. | | | Obsesi pada Pelanggan (Bukan Pesaing) Bantu Kami Dapatkan 1 Juta Pengguna Baru Tiap perusahaan punya jalan masing-masing untuk berkembang. Simak bagaimana JotForm mampu meraih 1 juta pelanggan baru tanpa memedulikan pesaingnya. | | - Fintech CXO Rountable | 4 Mei 2021
Event terkurasi tempat berkumpulnya para c-level dari industri fintech. Berminat untuk bergabung? Registrasi sekarang di sini. - The Intersection of User Experience with User Security | 6 Mei 2021
Semakin banyak perusahaan yang go digital membuat risiko kejahatan siber turut meningkat. Makanya, penting untuk menyelaraskan pengalaman pengguna dengan keamanan yang baik juga. Simak insight dari para pakar user experience dan cyber security di sini. - Tech in Asia Pitch Night | 22 Juni 2021
Tech in Asia mengundang enam startup dari Asia Tenggara untuk pitching bisnis mereka ke hadapan Charles Ferguson, general manager Globalization Partners. Kamu tertarik untuk mencoba? Daftarkan startup kamu di sini. | | Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter ini dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim marketing Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini. Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox. Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!) | | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar